JAKARTA, Berita HUKUM - Sejarah telah mencatat bahwa perjuangan untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat ini menjadi bangsa berdaulat dan terhormat, adalah bukan hadiah atau pemberian dari pihak mana pun. Tetapi melalui proses perjuangan yang sangat panjang, heroik dan disertai dengan pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang dan para pahlawan pendahulu Indonesia.
“Kita harus memaknai Peringatan Hari Pahlawan bukan hanya sekadar ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Tetapi sekaligus sebagai refleksi terhadap keyakinan jati diri bangsa yang bermartabat, diinspirasi oleh para pejuang kita yang telah gugur di medan laga,” kata Panitera MK, Kasianur Sidauruk selaku Pembina Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (11/11).
Peringatan Hari Pahlawan 2013 yang mengambil tema “Pahlawanku, Idolaku” adalah untuk mengingatkan kembali kepada kita semua dan bagi generasi muda, khususnya sebagai penerus cita-cita, agar nilai-nilai perjuangan yang telah dibangun para pendahulu.
“Kita semua menyadari bahwa dinamika perjuangan yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, saat ini masih menyisakan berbagai permasalahan. Mulai dari kemiskinan, keterlantaran, pengangguran, korban bencana, konflik antarwarga dan masalah-masalah lain yang dapat mengganggu kelangsungan, keharmonisan berbangsa dan bernegara di semua aspek,” urai Kasianur kepada para pegawai MK.
Dikatakan Kasianur, untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, bangsa Indonesia harus bahu membahu dan bersama-sama melakukan segala upaya, agar impian dan harapan menjadi negara Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur, serta sejahtera, dapat menjadi kenyataan.
“Modal sosial yang harus kita perkuat adalah menjaga jati diri sebagai bangsa yang hebat, untuk membangun negeri yang lebih kuat, kokoh dan harmonis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Kasianur yang membacakan naskah Sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia.
Kasianur melanjutkan, semangat kepahlawanan dan perjuangan yang dipresentasikan dalam bentuk cinta tanah air, pantang menyerah, peduli dan berbagi serta toleransi, harus menjadi sumber motivasi,
“Terutama untuk mengatasi berbagai tantangan dalam menyelesaikan semua masalah yang dihadapi bangsa Indonesia pada saat ini dan masa mendatang,” tandas Kasianur. (Nano Tresna Arfana/mh/mk/bhc/sya)
|