JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi demonstrasi memperingati 15 tahun reformasi oleh mahasiwa Trisakti berakhir ricuh di depan Istana Negara Jakarta Selatan, Rabu (22/5).
Menurut keterangan salah seorang saksi Ryan mengatakan bahwa, awal aksi dari ribuan mahasiswa ini mulai rucuh sekitar pukul 16:30 WIB, dan terjadi aksi dorong sesama pendemo.
"Salah seorang kontributor SindoTV, Sukron mencoba mengabadikan gambar salah seorang mahasiswa Trisakti, tiba-tiba menghantam Sukron hingga akhirnya Sukron terjatuh. Dengan sigap Kapolsek Metro Gambir AKBP Tatan Dirsan mengamankan korban. Kalau tidak ada pak Tatan, nggak tahu gimana jadinya," ujar Ryan seorang wartawan TV swasta.
Ditambahkannya, akibatnya Sukron mengalami luka pukulan di wajahnya dan pelipis sebelah kananya, dan kameranya mengalami kerusakan. Pelaku juga sempat mengaku anak petingi Polri.
"Gue anak Jenderal, bisa gue tangkap lo," ujarnya.
Sementar di tempat terpisah korban Sukron dibawa ke Polda Metro Jaya untuk membuat pengaduan. Sementara Informasi yang beredar pelaku pemukulan juga melaporkan ke Polda Metro Jaya.
Salah seorang wartawan yang menemani Sukron membuat laporan ke Polda Metro Jaya, merasa heran melihat pelaku pemukulan M.Ardinal yang mengaku anak Jendral ini selepas membuat pengaduan di Ardinal terlihat di antar pulang kerumahnya oleh salah seorang Polisi berpangkat Kompol W dengan mengendarai mobil.
"aneh kali ku lihat kok bisanya si tersangka di antar sama Kompol W itu ada apa ini," ujarnya kepada pewartwa beritahukum.
Hingga berita ini diturunkan, ratusan mahasiswa dan wartawan masih berkumpul di depan Istana Negara, dan ratusan aparat keamanan masih siaga dan berjaga-jaga.
Mahasiswa juga masih berkumpul, sambil duduk-duduk dan sejauh ini belum ada tersangka yag diamankan terkait peristiwa ini.(bhc/put) |