JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berbicara panjang lebar soal kekurangan yang terjadi di ketatanegaraan saat ini. Sambil sedikit guyon, ia pun menyebut tahu apa risikonya menyebut demikian.
"MPR jangan diturunkan kayak sekarang tapi gak mau, enggak tahu kenapa, saya bilang tentu itu harus jadi tertinggi. MPR. Makanya jangan pendek pendek, beda dengan DPR, Majelis itu kan sudah kerasa gitu, saya mikirnya gitu," kata Megawati di Four Season Hotel, Jakarta, Kamis (12/12).
"Itu urusan ketatanegaraan gitu, gak ada ya sudah. MK. Eh kayak gitu juga."
Mega pun sadar ucapannya bisa mengundang polemik. Namun ia merasa tak masalah, tak takut juga bila ditangkap.
"Nanti kalau ada mau komplain terus saya mau ditangkap sama polisi, nah itu saya akan nyuruh anak buah saya ikut. Ketika dulu saya dipanggil Kejaksaan, mereka pada nungguin di sana diam kamu di kejaksaan kalau ternyata ibu mau dihukum baru kita lawan.
"Lawan loh demi konstitusi yang sekarang sudah dijelek jelekkan tapi gak ada yang berani ngomong Emang presiden dibikin siapa sih? Ayo saya nanya, jawab kalau berani.
Ketua Umum PDIP itu pun meminta kadernya juga punya sikap demikian.
"Saya bilang kok sama anak buah aku. Gak usah takut, kalau kalian ditangkap saya datang kok," ungkap dia.
"Ya iyalah masa hanya saya, dirimu harus berani. Demi apa? Bangsa dan negara," tutupnya.
Megawati bicara di acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis yang berjudul 'PILPRES 2024: Antara hukum, etika, dan pertimbangan psikologis'.
Dalam acara ini turut hadir beberapa kader PDIP seperti Hasto Kristiyanto hingga Djarot Saiful Hidayat, dan Ganjar Pranowo.(kumparan/bh/sya) |