GORONTALO, Berita HUKUM - “Kami adalah sebuah perusahaan kecil yang sangat peduli dengan sampah dan pencemaran lingkungan dimasyarakat, didirikan dengan penuh dedikasi untuk menjadikan lingkungan bersih dari sampah hingga tuntas, “ungkap Praktisi Lingkungan Syahril Pakaya, SS di hadapan Walikota Gorontalo dan jajaran SKPD Pemerintah Kota Gorontalo, baru-baru ini
Salah satu inovasi dari Staff LPPM Universitas Muhamadiyah Gorontalo ini adalah mengubah Sampah Menjadi Bahan Bakar Alternatif Solar, Minyak Tanah, Bensin & Gas dan Produk Turunan Lainnya. Yakni kata Syahril, Teknologi Daur Ulang, dengan mengolah semua sampah/limbah dengan cara Pirolysis, Hidrocracking/Hidrorengkah yang ramah lingkungan.
“Kami menggunakan teknologi yang sederhana untuk menghasilkan nilai dan mutu produksi yang baik ditingkat masyarakat, ramah lingkungan, dan zero waste (pengolahan tanpa sisa), “ ujarnya.
Diuraikannya, dalam satu kilo sampah plastik mampu menghasilkan ˝ Liter BBA (Bahan Bakar Alternatif), “Artinya, bila berasumsi sederhana saja, Kota Gorontalo, dengan Jumlah Penduduk ± 200.000 Jiwa dengan akumulasi sampah ˝ Kg/Orang/Hari, maka ada 100 Ton Sampah /Hari di Kt Gorontalo, Dalam 1 Kilo Kami Menghasilkan ˝ Liter BBA (Bahan Bakar Alternatif), maka 100.000 X ˝ Liter = 50.000 BBA yang di hasilkan, Jika X Rp. 5.000 = 250.000.000/Hari X 30 Hari Produksi = Rp. 7.500.000.000/Bulan,” urai alumni 98 SMA 3 Kota Gorontalo tersebut.
Ditambahkannya, dirinya siap membangun kerjasama dengan siapa saja, Sterilisasi Bau & Bakteri akibat Sampah/Limbah disekitar Lingkungan/semua lini, program Kursus Berbasis Sampah, dan Klinik Asuransi Sampah, Kerjasama dengan berbagai Pihak dalam pengendalian dan pengolahan Sampah, serta Kampanye Penyadaran, Seminar, dan Pelatihan Pengendalian & Pengolahan Sampah.(bh/shs) |