JAKARTA-Ketakutan sejumlah orang dekat M Nazaruddin bahwa ada sinyalemen tersangka kasus dugaan korupsi wisma atlet itu akan diracun, tidak diambil pusing oleh pemerintah. Ketakutan serta kekhawatiran Nazaruddin yang tertekan itu merupakan hal wajar, karena baru kali pertama menjalani penahanan.
Menkopolhukam Djoko Suyanto menegaskan, Nazaruddin mendapat pengamanan yang memadai baik dari segi makanan maupun kesehatannya. "Kalau takut diracun, Polri kan sudah katakan ada dokter yang memeriksa apapun yang berhubungan dengan makanannya. Tamunya, semuanya dimonitor juga," kata Djoko di gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa, (16/8).
Menkopolhukam menegaskan, tidak akan sembarangan mengawasi tersangka kasus Wisma Atlet yang kini menjadi tahanan titipan KPK di Rutan Mako Brimob. Terlebih, adanya pesan dari Presiden SBY untuk menjaga keselamatan Nazaruddin selama proses hukum dijalankan. "Kepolisian tidak akan sembarangan mengelola tahanan Nazaruddin, pesannya sudah jelas, menjaga keselamatannya sehingga semua pasti akan dilaksanakan sebaik-baiknya," tuturnya.
Menurut Menkopolhukam, Nazaruddin tidak mengeluhkan seperti yang dikatakannya kepada OC Kaligis dan Nasir serta anggota Komisi III DPR saat dia menjenguk mantan Bendum Demokrat tersebut. Jika Nazaruddin mengeluhkan kepada polisi, Djoko mengatakan pastinya pihaknya akan memperhatikan keluhan tersebut. Djoko juga membantah KPK melarang Nazaruddin bertemu dengan siapapun termasuk keluarganya.
Sementara itu, Karo Humas KPK Johan Budi SP mengatakan, masih menunggu Muhammad Nazarudin menunjuk kuasa hukumnya. KPK sendiri sebenarnya telah menetapkan jadwal pemeriksaan lanjutan terhadap tersnagka korupsi ini. "Pemeriksaan Kamis (18/8) besok," kata dia.
Sebenarnya, menurut Kabid Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, pemeriksaan KPK terhadap Nazaruddin dilakukan hari ini. Tapi akhirnya harus dibatalkan, karena yang bersangkutan hingga kini belum menunjuk kuasa hukum yang akan mendampinginya. "Jadi, kami belum mendapat tembusan surat kuasa yang akan mendampingi dia," kata Priharsa.(mic/rob/spr)
|