Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Penggusuran
Merasa Tergusur di Blok G Tanah Abang, Pedagang Gelar Silaturahmi Akbar
Saturday 22 Feb 2014 01:22:02
 

Merasa Tergusur di Blok G Tanah Abang, Pedagang Gelar Silaturahmi Akbar.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sekitar puluhan perwakilan masyarakat para pedagang kaki lima Tanah Abang, melakukan silaturahmi akbar dengan sesepuh masyarakat Tanah Abang M. Yusuf Muhi alias Bang Ucu di kediamanya Jalan KH Mas Mansur, Gang Kebon Pala 3. Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Selain bersilaturhami, kedatangan mereka kerumah Bang Ucu, guna mengadukan permasalahan sengketa lahan kois di sekitar Blok G Tanah Abang yang mulai memanas.

Menurut salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, di Tanah Abang saat ini tengah terjadi kisruh antara para pedagang kaki lima di Daerah Blok G dengan Yayasan Said Naum. Inti permasalahanya adalah soaal perebutan lahan.

Yayasan Said Naum dicurigai telah menyewa jasa preman dari luar daerah lengkap dengan senjata tajam. Mereka bertujuan untuk mengusir para pedagang kaki lima yang merupakan asli warga Tanah Abang.

"Jadi ada upaya dari yayasan Said Naum untuk mengusur pedagang kaki lima untuk selebihnya diganti oleh pedagang dari luar. Jadi kami warga Tanah Abang merasa tergusur," katanya di kediaman Bang Ucu, Jumat (21/2) malam.

Mendengar permasalah tersebut dari masyarakat, sebagai seorang Pendekar Betawi Bang Ucu merasa tidak terima jika warganya diperlakukan seperti itu. Ia pun menegaskan akan menghabisi orang-orang yang membuat keonaran di Tanah Abang.

"Siapapun yang membuat keonaran di Tanah Abang akan saya sikat," ujar Bang Ucu dengan nada keras.

Namun Bang UCU juga mengaku akan melakukan kerjasama dengan aparat Kepolisian untuk mengamankan Pasar Tanah Abang dari aksi premanisme agar supaya masyarakat bisa hidup tentram dan damai serta suasana tetap kondusip menjelang Pemilu.

"Yuk kita bersatu dengan aparat untuk membrantas premanisme. Ini adalah pandangan saya sebagai seorang panglima," jelasnya.

Saat disingung, apakah pihak yang berusahan membuat keonaran itu adalah preman dari kelompok Herqules, Bang Ucu mengatakan belum tahu secara pasti. Tapi siapun orangnya jika benar terjadi, Bang Ucu bersama warga akan kemabli mengambil tindakan tegas.(bhc/dar)



 
   Berita Terkait > Penggusuran
 
  Pemkot Samarinda Diminta Pertimbangkan Kembali Pembongkaran Bantaran SKM, LAKI Kaltim Kawal Sampai Tuntas
  Gusur Warga Bukit Duri, Pelanggaaran HAM Dilakukan Penguasa dan Penegak Hukum
  Kapolda Metro Jaya Pantau Lokasi Penggusuran Bukit Duri
  Fadli Zon: Rusun Rawa Bebek Tidak Manusiawi
  Penggusuran Tanpa Solusi Sebabkan Kemiskinan Baru
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2