JAKARTA, Berita HUKUM - Kompol Novel Baswedan, salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang namanya sempat mencuat kala menangani kasus Simulator SIM untuk tersangka Djoko Susilo menyatakan sikapnya. Seorang penegak hukum, kata Novel, tidak boleh segan meski yang ditangani adalah atasannya atau teman dekatnya.
Dalam kasus inilah, kualitas dan kerja Novel sepertinya benar-benar diuji. Sebab, dia harus menangani kasus Simulator SIM yang tersangkanya merupakan atasannya di Polri yakni Irjen Pol Djoko Susilo.
Hal itu terbukti pada Jumat malam 5 Oktober 2012 lalu, Novel menjadi orang yang dicari-cari pihak Mabes Polri dan Polda Metro Bengkulu. Ia akan ditangkap paksa, karena telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Bengkulu dengan alasan dituduh melakukan penganiayaan yang menewaskan satu orang dalam kasus pencurian sarang burung walet di Bengkulu, pada Februari 2004 silam.
Ternyata, hal itu tidak akan membuat gentar Novel. Bahkan, Selasa (26/3) tadi siang, ia menegaskan bahwa penegak hukum harus tegas dan tidak pandang bulu. “Penegak hukum itu harus punya pemikiran yang tegas karena itu adalah karakter dari seorang penegak hukum. Biar pun atasan atau sahabat, kalau sudah ada unsur pidana, tetap harus diproses," kata Novel.
Pernyataan itu ia lontarkan kala menjadi narasumber dalam diskusi Jurnalis Antikorupsi dengan tema "Peningkatan kapasitas media dalam pemberantasan korupsi" di gedung KPK, Selasa (26/3). Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian itu secara tegas mengungkapkan, jika memang Djoko terbukti melakukan tindak pidana, tentu dirinya harus berlaku profesional.
"Dalam hal itu adalah pidana, dan ada bukti-bukti yang bisa dibilang memiliki kualitas, maka apapun kita akan pandang sebagai perbuatan pidana dan itu harus tegas," tegas Novel.
Seorang penegak hukum atau lebih khususnya sebagai penyidik, masih katanya, tentu harus ditanamkan pemikiran yang tegas dalam menyikapi segala kasus yang tengah dihadapi. Kendati harus menangani kasus dalam institusi yang pernah membesarkan namanya.
Selain keberanian dan profesional yang tertanam dalam diri, kata Novel, penyidik tentu harus punya sikap berserah diri dengan dilandasi kepatuhan terhadap Tuhan dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
"Kita harus Shalat, menyerahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa. Dengan begitu kita tidak akan takut pada siapa pun, kecuali sama Allah SWT,” pungkas Novel.(bhc/din) |