Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Google
Microsoft dan Nokia Bergabung Tuntut Google
Wednesday 10 Apr 2013 10:55:12
 

Microsoft dan Nokia.(Foto: Ist)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Fairsearch.org, sebuah organisasi koalisi antara 17 perusahaan, seperti Microsoft, Nokia, Oracle, TripAdvisor, dan Expedia, telah menyatukan kekuatan untuk menuntut Google di Eropa. Koalisi ini menuduh Google telah melanggar hukum anti kompetisi (anti-competitive).

Dikutip dari Phone Arena.com, Selasa (9/4), koalisi tersebut menuntut Google karena menggunakan Android sebagai "kendaraan" untuk mempromosikan aplikasi-aplikasi buatan Google sendiri, seperti YouTube, Google Search, dan Google Maps.

Dengan adanya berbagai aplikasi tersebut, para pengguna menjadi terpaku dan sulit berpindah dari aplikasi buatan Google.

Hal itu membuat para anggota koalisi berani menyimpulkan, Google memonopoli dunia mobile.

"Google menggunakan sistem operasi mobile Android sebagai "kuda Troya" (Trojan Horse) untuk menipu rekanan, memonopoli pasaran mobile, dan mengontrol data konsumen," kata Thomas Vinje, pengacara dari koalisi tersebut.

"Kami telah meminta Komisi untuk bergerak cepat dan secara meyakinkan melindungi kompetisi dan inovasi di pasar yang kritis," lanjutnya di AS.

Tuntutan karena masalah hukum anti kompetisi ini sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi di Eropa. Salah satu anggota dari Fairsearch.org, Microsoft, diketahui beberapa kali tersandung masalah ini.

Microsoft dituntut karena memberikan peramban Internet Explorer di setiap sistem operasi Windows, tanpa pernah memberikan pilihan peramban lain kepada para penggunanya.

Microsoft sendiri diketahui harus membayar ratusan juta Euro karena masalah yang satu ini.(pac/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Google
 
  10 Cara Mengatasi Penyimpanan Gmail Penuh dengan Mudah dan Praktis
  Google Didenda 2,5 Triliun Rupiah Atas Dugaan Monopoli Pasar di Korea Selatan
  Pembaharuan Fungsi Google Maps Live View untuk Pengemudi
  Google Meet Hadir di Gmail, Ini Manfaatnya
  Google Sarankan Jangan Gunakan Browser Microsoft Edge
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2