TRIPOLI (BeritaHUKUM.com) – Kabar tertangkap serta tewasnya pemimpin terguling Libya Moammar Khadafi, akhirnya dibenarkan komandan pasukan transisi Libya (NTC). Laporan itu muncul, setelah pasukan transisi mengklaim berhasil merebut Sirte, kota kelahiran Khadafi sekalgus basis pertahanan terakhir loyalis Khadafi tersebut.
Khadafi yang digulingkan pada Agustus 2011 lalu, setelah 42 tahun berkuasa, berstatus orang yang paling dicari oleh Mahkamah Kejahatan Internasional. Lembaga ini mengupayakan untuk melakukan penangkapan serta penahanan, agar bisa diadili atas tindakannya itu.
"Dia (Khadafi-red) telah ditangkap dan terluka di kedua kakinya. Dia telah diangkut dengan ambulans," kata pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC) Abdel Majid, seperti dilaporkan kantor berita Reuters, Kamis (20/10).
Kantor berita AFP juga mengutip pejabat NTC lain, Mohamed Leith yang mengatakan bahwa Khadafi ditangkap di Sirte dan luka parah, tapi masih bernafas. Sedangkan seorang tentara yang mengaku sebagai penangkap Khadafi, menceritakan bahwa mantan pemimpin ini berteriak, "Jangan tembak!".
Meski berita penangkapan Khadafi belum bisa benar-benar dipastikan, sebagian warga di Tripoli, membunyikan klakson mobil-mobil serta menembakan senjata ke udara sebagai tanda perayaan. Ribuan warga pun bersorak sorai dengan mengibarkan bendera kebangsaan Libya.
Sebelumnya, sejumlah komandan NTC di Sirte yang terletak sekitar 360 kilometer di timur Tripoli itu, sempat menginformasikan bahwa kota itu telah mereka kuasai. Para pejuang di Sirte merayakan dengan melepaskan tembakan ke udara dan meneriakkan "Allahuakbar" (Allah Maha Besar).
Keberhasilan merebut Sirte ini berlangsung sangat alot. Perlu waktu berminggu-minggu serta pertempuran sengit dengan pasukan prokhadafi untuk bisa menguasainya. Menyusul jatuhnya Sirte, sejumlah laporan yang belum dapat dipastikan menyebutkan Kolonel Khadafi terluka dan beberapa laporan lain menyebutkan ia terbunuh.
Sedangkan Pasukan pemerintahan transisi menghadapi perlawanan sengit di Sirte dan menggunakan artileri berat dalam pertempuran. Ribuan warga sipil melarikan diri. Pasukan NTC juga banyak yang tewas di kota Bani Walid, di tenggara Tripoli dalam beberapa minggu terakhir. (bbc/sya)
|