Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
APBN
Muhaimin: Perencanaan APBN Hanya Copy Paste
Wednesday 23 Jan 2013 20:53:10
 

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakerrans), Muhaimin Iskandar.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 yang mencapai Rp 1.600 triliun dinilai miss manajemen. Hal itu diungkapkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, Rabu (23/1) digedung DPR RI. Karenanya, Muhaimin yang juga ketua DPP itu meminta pada PKB kader agari menggunakan kekuatan politik untuk bisa merubah miss manajemen APBN yang nilainya sangat besar itu.

Hal itu diungkapkan oleh Muhaimin kepada para kadernya saat rapat Fraksi PKB di DPR RI. Ia mengungkapkan sebagai kapasitas ketua DPP PKB, terus terang meskipun belum jadi kesimpulan, kata Muhaimin, tapi dirinya sudah berani simpulkan bahwa APBN Rp 1.600 triliun itu miss manajemen. "Saya sudah berani simpulkan bahwa APBN itu miss komunikasi," ujar Muhaimin siang tadi, Rabu (23/1).

Untuk itu, ia meminta PKB pada kekuatan politik, untuk bisa merubah miss manajemen APBN yang nilainya sangat besar itu, supaya semua partai, khususnya PKB termotivasi melihat Rp 1.600 triliun itu. Pada rapat kerja itu juga dihadiri para petinggi Partai Islam ini. Mereka adalah Ketua FPKB Marwan Jafar, Sekretaris Jenderal PKB Iman Nahrowi, dan anggota FPKB DPR itu.

Didepan para petinggi itu, Muhaimin menegaskan bahwa politik anggaran harus diubah total. Sebab ia menilai masalah bukan karena DPR saja, tapi juga perencanaan awal di Badan Penyelenggaraan Pembangunan Nasional. "Politik anggaran masih sekedar siklus rutin saja," katanya.

Pria yang biasa disebut Cak Imin ini menyebut bahwa dalam menyusun perencanaan anggaran, semua birokrasi menggunakan copy paste saja setiap tahun, tidak pernah memperhatikan filosofis apalagi konseptual dan teknik. "Nah disitulah terjadinya miss manajemen," ujarnya.

Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur itu juga menjelaskan bahwa sudah menjadi tugas wajib DPR khususnya dari FPKB untuk mengoreksi APBN. Sebab dalam sejarah kemajuan perekonomian Indonesia, kata Cak Imin lebih jauh, pemerintah sekaranglah yang paling maju dalam mengumpulkan APBN Rp 1.600 triliun itu sangat besar bila dibandingkan tahun-tahun lalu yang hanya Rp 300 triliun.(bhc/din)



 
   Berita Terkait > APBN
 
  Sri Mulyani Beberkan Alasan Prabowo Ingin Pangkas Anggaran Kementerian hingga Rp 306 Triliun
  Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
  APBN Defisit Akibat Pembayaran Subsidi Energi, Sugeng Suparwoto: Konsekuensi Pemerintah
  BPK dan KPK Perlu Awasi Penyerapan Anggaran Rp1.200 Triliun Kurun Waktu Dua Bulan
  Temuan Selisih Anggaran PEN dalam APBN 2020 Sangat Memprihatinkan
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2