JAKARTA, Berita HUKUM - Kepada Pemerintah dan semua pihak diminta untuk memberikan kebebasan tanpa halangan apapun kepada warga Muhammadiyah dan umat Islam lainnya memulai menjalankan ibadah puasa pada tanggal yang telah ditetapkan, sebagaimana dijamin Undang Undang Dasar 1945
Demikian salah satu isi pernyataan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tentang Menyambut Ibadah Ramadhan yang diterima redaksi website Muhammadiyah, sore ini, Senin (08/07). Dalam pernyataan resmi PP Muhammadiyah tersebut yang ditandatangani oleh Haedar Nashir sebagai ketua PP Muhammadiyah dan sekretaris umum PP Muhammamdiyah Agung Danarto, mengungkapkan bahwa Muhammadiyah sepenuhnya yakin akan jaminan yang wajib diberikan negara kepada warga negara baik individu maupun kolektif bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, serta setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Mengenai pemaknaan Pemerintah sebagai Ulil Amri, dalam pernyataan tersebut Muhammadiyah meminta, agar dapat diletakkan secara proporsional dan hati-hati, serta tidak dijadikan alat untuk mengekang, mengintimidasi, dan mendiskriminasikan warga negara yang ingin menjalankan ibadat sesuai dengan keyakinannya sebagaimana dijamin oleh ajaran agama dan konstitusi.
Sepert tahun lalu, tahun ini Muhammadiyah juga kembali tidak mengikuti siding Isbat yang digelar ba’da maghrib tadi (8/7). Sejak beberapa pekan lalu Muhammadiyah telah menentukan awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa esok (9/7) dan mulai malam ini telah sholat sunat tarawih.
Sementara itu, Front Pembela Islam (FPI) menetapkan 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari, Selasa 9 Juli 2013. Sebagaimana yang di rilis oleh mediai voa-islam.com. Salah satu pengurus FPI yang menyebarkan pesan singkat tersebut adalah Habib Salim Al-Attas yang akrab disapa Habib Selon.
"Senin 8 Juli 2013 telah terlihat Hilal Ramadhan 1434.H oleh H.M. Labib, S.Pdi (30 th), Ust. Nabil M (27 Th) serta ust. Afriyano (35.Th) pada jam 17.52 WIB selama 1 menit 30 detik dengan tinggi Hilal 2'55"13 pada posisi kiri atas matahari dan telah diambil sumpah oleh Ketua PA Jakarta Timur, Drs. Amril L mawardi, SH, MA. Karenanya, DPP FPI memutuskan bahwa 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa 9 Juli 2013,” demikian isi pesan singkat tersebut.(mac/mhd/voa//bhc/sya)) |