UKRAINA, Berita HUKUM - Pakta pertahanan Atlantik Utara, NATO, menegaskan berdiri 'bersama Ukraina' dalam menghadapi pengaruh Rusia yang ingin menguncang kestabilan. Dalam pertemuan puncak NATO di Newport, Wales, Inggris barat, NATO juga mendesak agar Rusia menarik pasukannya dari Ukraina dan mengakhiri 'aneksasi gelap' atas Kriema.
Melalui pernyatan yang disampaikan Sekjen NATO, Jendera Anders Fogh Rasmussen, disebutkan pula agar Rusia mundur dari konfrontasi dan kembali ke jalur perdamaian.
Kepada para wartawan, Rasmussen menegaskan tidak ada yang ingin terlibat konflik dengan Rusia dan jalan terbaik adalah sebuah penyelesaian politik.
Para pejabat pemerintah Inggris mengatakan bahwa sanksi baru Uni Eropa dan Amerika Serikat atas Rusia kemungkinan akan diumumkan Jumat 4 September.
Sanksi tersebut diperkirakan pembatasan lebih lanjut untuk sektor perbankan, energi, dan pertahanan.
Selain itu akan lebih banyak orang-orang yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin yang akan mendapat larangan melakukan perjalanan ke Uni Eropa dan Klik Amerika Serikat.
Dalam perkembangan terpisah, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, dan para pemberontak yang didukung Rusia mengatakan sebuah gencatan senjata mungkin bisa tercapai Jumat.
Rusia selalu membantah mempersenjatai kelompok pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur dan mengerahkan pasukannya ke sana.(BBC/bhc/sya) |