Oleh: Natalius Pigai, S.I.P
SEJAK TANGGAL 27 sesaat setelah Pilkada serentak provinsi Papua dan juga nasional dihebohkan dengan berita di surat kabar nasional yang bagi kami merasa jijik dan jorok.
Pernyataan dari Hasto Kristianto, Sekjen PDIP bahwa Provinsi Papua dimenangkan oleh PDIP.
Bagi saya tentu saja tidak merasa kaget karena cara-cara Hasto adalah cara murahan yang sering digunakan oleh komunitas intelijen untuk membangun framing seakan-akan PDIP menang di Papua sehingga framing kemenangan ini memuluskan/justifikasi untuk manipulasi atau merampok suara. Tetapi tidak mudah karena aparat tidak akan mudah dan gampang membantu karena komitmen netralitas mereka.
Meskipun demikian pernyatan tersebut sebenarnya memancing reaksi publik, khususnya di Papua bahkan bisa konflik berdarah. Apalagi orang Papua yang polos dan apa adanya, mereka sangat paham bahwa Jhon Wempi Wetipo Calon dari PDIP tersebut sama dengan TB Hasanudian di Jawa Barat bukan kader utama pewaris kepemiminan di provinsi Papua baik hari ini maupun di masa mendatang.
Pewaris kepemimpinan di Papua adalah pemimpin (bigmen, richmen, chief, Spokesmen) yang punya basis massa dan punya kader militan yang kuat dan mengakar. Sehingga pernyataan Hasto dan PDIP bisa memancing kemarahan dan berbahaya bagi kedamaian di Papua. Saya sudah meredam!
Pak Hasto (PDIP) ternyata Anda dan partai Anda tidak bedanya dengan kaum kecebong, produsen hoax jika diukur dari pernyatan terkait Pilkada ini, khususnya di Provinsi Papua.
Sejak 2003, saya tiap tahun mendidik 500 sampai 1.000 orang generasi muda Papua tersebar di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat. Demikian pula hampir mencapai 21 orang anggota KPUD sebagai penyelenggara Pemilu yang tersebar di tiap kabupaten kota di Papua adalah satu alumni (almamater dimana saya sekolah di Yogyakarta). Belum lagi berbagai jaringan di lapangan.
Sampai pada tanggal 29 Juni 2018, Pukul 10 WIT, DPT Provinsi Papua sebanyak 3.411.217 Suara. Suara yang masuk ke meja Tabulasi adalah sebanyak 1.304.590 atau 38.24 %. Dari jumlah tersebut pasangan Lukas Enembe dan Klemens Tinal sebanyak 824.485 (24.17%). Dan pasangan Jhon Wetipo dan Habel Suwae dari PDIP hanya memperoleh 461.838 (13.54%).
Sekedar untuk PDIP ketahui bahwa dari Kampung Maima, Distrik Papuakoba, Wamena, Kampung dimana tempat lahir, tumbuh dan besar Jhon Wempi Wetipo beserta Keluarga intinya. Meskipun Saya orang Paniai, saya juga dibesarkan di tempat ini yang jumlah pemilih/DPT sebanyak 1.354 terdiri dari dua TPS.
TPS 1 : 710. dan TPS 2 : 644. Hasil Pemilihan : 1. Lukmen 677 suara (50%). Joswa : 677 suara (50). Tolong renungkan dan camkanlah Pak Hasto Sekjen PDIP bahwa di kampungnya Jhon Wetipo saja, Lukas Enembe bisa dapat suara 50%, apalagi di tempat lain seantero Papua.
Dari perhitungan ini menunjukkan bahwa di kota-kota yang dihuni oleh para pendatang dan sebagian pesisir telah dihitung. Tentu saja hasil pertolongan alat kekuasaan dan uang maka PDIP memperoleh suara signifikan meskipun hanya 13%, itu suara maksimal kalian.
Daerah pedalaman basis Lukas Enembe dan saya dilahirkan dan dibesarkan jutaan suara asli kami, orang asli, bangsa Papua Melanesia sedang bergerak menuju Pusat Tabulasi KPUD Provisi Papua.
Daerah kami pedalaman dan pegunungan Papua hampir 15 dari 29 Kabupaten adalah daerah terisolir (blank spot), rata2 Lukas telah memenangkan di atas 80 dan 90 bahkan seratus persen.
Bagi kami bangsa Papua Melanesia PDIP adalah musuh, kami sudah bulat akan terus menerus tenggelamkan PDIP di bumi Papua meskipun suara kami tidak signifikan secara nasional. Sikap kami telah menunjukkan bahwa Anda dan kalian PDIP adalah musuh bangsa Papua, Melanesia karena selalu membunuh dan membantai orang Papua saban hari termasuk periode ini.
Bagi kami bangsa Papua, Anda dan PDIP akan terus menerus berperang tanpa akhir (infinity war) sampai kami merebut kebebasan hakiki agar tidak dianiaya, disiksa, dibunuh, kekayaan kami tidak dirampas dan rampok. Bagi kami bangsa Papua Anda dan PDIP bukan siapa-siapa di tanah tumpah darah saya di Papua, tanah Melanesia.
Berikut saya lampirkan rekapitulasi sementara gubernur/wakil gubernur Provinsi Papua Tahun 2018 di 29 kabupaten dan kota di Papua hingga Kamis, 29 Juni 2018 pukul 10.00 WIT.
DPT Papua 3.411.217, Suara masuk 1.304.590 (38,24 % suara), pasangan nomor urut satu Lukmen 824.485 SUARA (24,17 %) dan paslon nomor urut dua, JWW-HMS 461.838 SUARA (13,54 %)
1. Kota Jayapura
DPT : 297.601
1) Lukmen : 66.242 Suara (22,25%)
2) JWW-HMS : 75.057 Suara (25,22%)
2. Kab. Jayapura
DPT : 118.391
1) Lukmen : 19.220 Suara (16,23%)
2) JWW-HMS : 28.614 Suara (24,17%)
3. Kab. Sarmi
DPT : 25.815
1) Lukmen : 6.856 Suara (26,56%)
2) JWW-HMS : 9.560 Suara (37,03%)
4. Kab. Keerom
DPT : 47.319
1) LUKMEN : 14.808 Suara (31,30%)
2) JWW-HMS : 9199 Suara (19,44%)
5. Kab. Mamberamo Raya
DPT : 24.098
1) Lukmen : 4.309 Suara (17,88%)
2) JWW-HMS : 2.975 Suara (12,34%)
*6. Kab. Mamteng.*
DPT : 33.265
(Proses penghitungan)
7. Kab. Yapen
DPT : 97.701
1) Lukmen : 28.071 Suara (28,73%)
2) JWW-HMS : 21.258 Suara (21,76%)
8. Kab. Waropen
DPT : 33.978
1) Lukmen : 8.340 Suara (23,54%)
2) JWW-HMS : 10.135 Suara (29,82%)
9. Kab. Biak Numfor
DPT : 93.372
1) Lukmen : 26.173 Suara (28,03%)
2) JWW-HMS : 30.823 Suara (33,01%)
10. Kab. Nabire
DPT : 174.044
1) Lukmen : 65.323 Suara (37,53%)
2) JWW-HMS : 52,420 Suara (30,12%)
11. Kab. Paniai
DPT : 100.843
1) LUKMEN : 12.518 Suara (12,41%)
2) JWW-HMS : 1.727 Suara (1,71%)
12. Kab. Deiyai
DPT : 60.999
1) Lukmen : 20.222 Suara (33,15%)
2) JWW-HMS : 1.157 Suara(1,89%)
13. Kab. Dogiyai
DPT : 89.543
1) Lukmen : 56.840 Suara (63,48%)
2) JWW-HMS : 10.287 Suara (11,49%)
14. Kab. Intan Jaya
DPT : 82.110
1) Lukmen : 24.126 Suara (29,38%)
2) JWW-HMS : 3.223 Suara (3,92%)
15. Kab. Puncak
DPT : 158.340
1) Paslon No 1 LUKMEN : 71.565 Suara (45,20%)
2) Paslon No 2 JWW-HMS : 0 Suara (0%)
16. Kab. Puncak Jaya
DPT : 180.430
1) Lukmen : 151.153 Suara (83,77%)
2) JWW-HMS : 19.206 Suara (10,64%)
*17. Kab. Tolikara.*
DPT : 223.077
1) Lukmen : 7.518 Suara (3,37%)
2) JWW-HMS : 8.531 Suara (3,82%)
18. Kab. Jayawijaya
DPT : 268.416
1) Lukmen : 15.702 Suara (5,85%)
2) JWW-HMS : 19.786 Suara (7,37%)
19. Kab. Lanny Jaya
DPT : 186.414
1) Lukmen : 16.765 Suara (8,99%)
2) JWW-HMS : 6.877 Suara (3,68%)
20. Kab. Yahukimo
DPT : 291.491
1) Lukmen : 23.761 Suara (6,67 %)
2) JWW-HMS : 5.385 Suara (1,84%)
21. Kab. Yalimo
DPT : 84.048
1) Lukmen : 1.324 Suara (1,57 %)
2) JWW-HMS : 4 Suara (0,005%)
22. Kab. Nduga
DPT : 94.216
(Ditunda)
23. Kab. P. Bintang
DPT : 96.859
1) Lukmen : 3.250 Suara (3,35%)
2) JWW-HMS : 7.731 Suara (7,98%)
24. Kab. Boven Digoel
DPT : 31.224
1) Lukmen : 6.223 Suara (19,93%)
2) JWW-HMS : 3.974 Suara (12,72%)
*25. Kab. Merauke.*
DPT : 130.924
1) LUKMEN : 37.324 Suara (28,51%)
2) JWW-HMS : 38.599 Suara (29,42%)
26. Kab. Mappi
DPT : 69.919
1) Lukmen : 14.565 Suara (20,83%)
2) JWW-HMS : 7.990 Suara (11,43%)
27. Kab. Asmat
DPT : 69.110
1) Lukmen : 12.908 suara (18,67%)
2) JWW-HMS : 30.147 suara (43,62%)
28. Kab. Mimika
DPT : 233.125
1) Lukmen : 107.328 Suara (46,64%)
2) JWW-HMS : 54.309 Suara (23,30%)
29. Kab. Supiori
DPT : 14.545
1) Lukmen : 2.051 Suara (14,10%)
2) JWW-HMS : 2.864 Suara (19,69%).
Penulis adalah seorang aktivis Kemanusiaan Indonesia, Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia.(rmol/bh/sya) |