MEDAN, Berita HUKUM - Oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dan Paskhas Lanud Suwondo Medan bertindak brutal dan arogan pada wartawan. Adalah Array Argus wartawan Tribun Medan dan Andri Safrin wartawan MNC TV menjadi korban tindak kekerasan yang memenuhi unsur pidana dengan keberingasan Oknum TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo.
Kedua wartawan tersebut yang dilindungi undang-undang pers dan UU tersebut Sah untuk wartawan melakukan tugas dilapangan untuk pemberitaan, keduanya awalnya meliput aksi massa dari warga Sarirejo pada, Senin (15/8) yang ingin mempertahankan tanah mereka yang ingin dijadikan Rusunawa.
Dengan seketika, Array, Andri Safrin dan beberapa wartawan lainnya diserang TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo.
Dengan menggunakan kayu, pentungan, tombak dan laras panjang, mereka menarik, memukuli serta menginjak-injak wartawan.
"Awalnya saya mau wawancara ibu-ibu warga sana. Lagi duduk di sebelah ibu itu, saya ditarik, dihantam kayu broti itu, diseret-seret dan dipijak-pijak," kata Array.
Wartawan Tribun Medan ini, sudah menyatakan dirinya merupakan wartawan, tapi TNI AU dan anggota Paskhas tersebut secara brutal terus melakukan pemukulan dengan bringas.
"Aku sudah teriak, aku wartawan! aku wartawan! sambil menunjukkan identitasku. Tapi orang itu bilang, gak urus! Gak urusan saya itu! dan terus menyeret serta menginjak-injak," ungkapnya.
Saat ini kedua wartawan yang babak belur sedang dirawat di ruang IGD RS Mitra Sejati.(raj/tribun-medan.com/bh/sya) |