JAKARTA, Berita HUKUM - Jelang pertarungan politik berupa pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 mendatang, berbagai potensi kerawanan masih tampak terlihat mulai dari potensi munculnya isu SARA, hoax, ujaran kebencian sampai masalah money politic.
Memandang hal tersebut, Ketua Bidang Politik Pemerintahan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Abdul Aziz menegaskan, pihaknya akan turut serta berperan aktif secara langsung maupun tidak langsung untuk mensukseskan agenda politik lima tahunan tersebut.
"Komitmen kita adalah bagaimana untuk tetap mengawal pemilu lebih baik," ujar Abdul Aziz dalam Focus Group Discusion (FGD) yang diselenggarakan oleh Badan Koordinator Nasional (Bakornas) Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) PB HMI dengan tema "Lawan Intoleransi, Isu SARA, Hoax dan Money Politik Jelang Pemilu 2019" di D' Hotel, Jl. Sultan Agung No. 9, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (14/8).
Salah satu wujud konkretnya, menurut Aziz, pihaknya akan mendaftarkan diri sebagai lembaga pemantau independen untuk Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.
"Maka kami PB HMI akan mendaftar sebagai lembaga pemantau independent ke Bawaslu. Insya Allah jadwal tidak mundur lagi, dan hari Kamis kami sudah bisa mendaftar," ujarnya.
Pada kesempatan ini, Aziz juga mengatakan bahwa HMI selalu memberikan pemahaman dan penyadaran kepada publik tentang kaidah berpolitik yang baik dan benar.
"Di setiap agenda-agenda kita ke daerah baik LK II atau pelantikan cabang, visinya sama bahwa HMI harus hadir untuk menyadarkan masyarakat soal politik. Bagaimana agar tidak terjadi money politic dan sebagainya," tuturnya.
Lebih lanjut, Aziz kembali menegaskan bahwa pihaknya akan terus berjuang bersama-sama dengan seluruh stakeholder yang ada baik organisasi swasta termasuk juga lembaga negara baik Bawaslu sampai Kepolisian, untuk bagaimana menghadirkan iklim politik yang damai tanpa perpecahan berarti.
"PB HMI berkomitmen penuh untuk membantu Bawaslu dan Kepolisian untuk mengawal pemilu ini agar tidak terjadi keributan kecil soal SARA, dan sebagainya, termasuk juga mengantisipasi potensi ganggu keutuhan NKRI," tutup Aziz.(bh/bar) |