JAKARTA, BeritaHUKUM - Pertarungan Pilpres 2014 membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencari figur yang mampu membawa PDIP menang dalam Pemilu 2014 nanti. Bahkan figur jagoan PDIP yang terkenal dengan blusukannya, yakni Gubernur DKI Jakarta Jokowi masih dianggap kurang memiliki kekuatan dalam menarik suara rakyat wong cilik.
Posisi penting yang dimaksud adalah Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu. Menurut Partai berlogo banteng hitam ini, posisi tersebutlah yang memiliki peran penting dalam upaya pemenangan PDIP pada Pemilu 2014 nanti. Hari ini pertama kali BP Pemilu menggelar rapat. "Kita memang belum putuskan Ketua BP Pemilu Pusat. Siapa pun orang yang akan kita angkat, maka orang itu harus punya tanggung jawab besar bagaimana struktur partai bisa bergotong royong dalam perjuangkan target PDIP yakni 27,2 persen suara atau 153 kursi DPR," ujar Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada pidato pembukaan rapat koordinasi di Hotel JS Luwansa, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (16/10).
Kriteria BP PDIP di Pemilu 2014
PDIP mengaku tidak sembarangan menentukan angka 27,2 persen itu. Hasil survei, sejarah serta dinamika politik saat ini menjadi landasan mereka menentukan target yang tergolong besar itu.
Ditemui dalam ruang pertemuan konferensi pers, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menerangkan sejumlah kriteria untuk bisa menjabat posisi penting tersebut kepada awak media yang sedang meliput acara tersebut. Sosok Ketua BP Pemilu itu harus mampu mengorganisir kader dan memunculkan strategi jitu dalam kampanye.
Orang tersebut juga harus luwes dalam berkomunikasi dan mampu menggerakkan opini di media. "Yang jelas kader partai. Soal nama belum," tegas Tjahjo.(bhc/ink) |