MALANG, Berita HUKUM - PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Wilayah III Malang mengembangkan pasar ekspor komoditas perkebunan dengan melirik negara - negara di Asia Pasifik dan Timur - Tengah.
Manager Wilayah III PTPN XII di Malang Sunaryo A. Oetomo, mengatakan terkait dengan lesunya perekonomian Eropa dan Amerika Serikat maka perlu mencari pasar ekspor komoditas perkebunan perusahaan ke negara lain.
“Pasar yang bagus terhadap komoditas perkebunan, diantaranya Timur - Tengah dan Asia Pasifik”, kata Sunaryo A. Oetomo di Malang, Komoditas di kebun PTPN XII Wilayah III yang diminati pasar Timur - Tengah, lanjut dia, teh hitam, Jum'at (21/9).
Sebelumnya, teh dari kebun perusahaan tersebut juga banyak diminati pasar Inggris.
Teh dari kebun perusahaan tersebut juga layak masuk negara Eropa karena sudah mendapatkan sertifikat Rainforest Alliance karena dinilai pengelolaan perkebunan sudah memenuhi unsur sustainable agriculture.
Bahkan teh dari kebun - kebun PTPN XII Wilayah III merupakan produk premium sehingga memperoleh harga premium, yakni US$3,44 per kg. Harga sebesar itu berarti lebih tinggi 15% dari harga pasar.
Sampai dengan Agustus 2012, produksi teh dari Kebun Wonosari, Malang, Gunung Gambir, Jember, dan Kebun Bantaran, Blitar sebanyak 1.620 ton.
Keunggulan teh Wonosari, menurutnya, terkait dengan taste dan flavor yang kuat. Bau teh dari kebun wangi alami serta rasa vanilla yang kuat. Sedangkan untuk kopi robusta, kata Soenaryo, diminati pasar Jepang dan Itali. Kopi dari kebun di PTPN XII Wilayah III disukai konsumen dua negara tersebut karena mempunyai keistimewaan di rasa dan bau.
Selain aroma yang menyegarkan, rasa kopi PTPN XII khas, yakni terasa ada mocca - nya. “Yang namanya senang, konsumen biasanya fanatik, loyal.”
Produksi kopi robusta dari kebun di wilayah III mencapai 960 ton atau melampaui dari target produksi selama 2012 sebesar 888 ton.
Untuk karet mentah, menurutnya, negara tujuan ekspornya Malaysia. Harga karet mentah saat ini cenderung naik, setelah sempat terpuruk menjadi US$2 per kg dari sebelumnya yang mencapai US$4 per kg.
Harga karet saat ini, Manager Bidang Akuntansi Keuangan dan Umum PTPN XII Wilayah III Roefianto, menambahkan mencapai US$3,5 per kg. Produksi karet dari kebun di wilayah perusahaan tersebut mencapai 950 ton atau 94% dari target pencapaian selama akhir 2012.
Dia menduga harga karet mentah sebesar itu karena ada tanda-tanda perbaikan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Dia memprediksikan, harga karet terus membaik bersamaan membaiknya perekonomian di kawasan tersebut.(bmn/bhc/opn) |