Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Muhammadiyah
Pakar: Muhammadiyah Tak Lagi Merasa Bagian PAN
Thursday 24 Jan 2013 00:25:13
 

Bendera PAN (Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pakar politik, Bahtiar Effendy, mengatakan banyak warga Muhammadiyah yang tidak lagi merasa bagian dari PAN. Hal itu disebabkan oleh partai tersebut yang tidak merawat dengan baik basis massanya.

"Hal itu diperparah dengan pernyataan salah satu petinggi PAN bahwa partai itu sudah menanggalkan identitas Islam. Pernyataan itu selain tidak cerdas, juga sangat melukai warga Muhammadiyah yang selama ini menjadi basis massa PAN," kata Bahtiar Effendy dihubungi di Jakarta, Rabu (23/1).

Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, eksistensi PAN di panggung politik nasional adalah wujud dukungan konkret Muhammadiyah dan elemen umat Islam. Karena itu, pernyataan itu bisa menyebabkan larinya suara-suara umat Islam, khususnya yang berasal dari kantong-kantong Muhammadiyah pada pemilu 2014.

Bahtiar mengatakan, kondisi itu akan membuat posisi PAN tidak menguntungkan, apalagi bila bersaing dengan partai Islam lain seperti PPP, PKS, dan PKB yang basis massanya selama ini bisa dilihat secara jelas.

"Sudah jamak diketahui bahwa basis massa PKS adalah jamaah-jamaah halaqoh yang mereka bangun selama ini. PKB juga masih menempati posisi khusus bagi sebagian besar masyarakat NU," tuturnya.

Sementara PPP, kata dia, basis massanya adalah aktivis partai-partai Islam awal seperti NU, Masyumi, Perti, syarikat Islam dan beberapa organisasi massa Islam lainnya.

"Pertarungan keras pada konstestasi politik 2014 akan terjadi di lingkaran partai-partai Islam. Dari keempat partai Islam yang ada, saya melihat hanya PKS, PKB dan PPP yang sudah memiliki basis massa sementara PAN masih abu-abu dan mengambang," katanya.(rpb/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2