JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Bila kita lebih mengenal Dullah atau Affandi, maka tidak diragukan lagi kita pun pasti pernah dengar nama Raden Saleh. Raden Saleh sebagai sosok pelukis Indonesia yang jadi penopang dunia lukis modern saat ini. Raden saleh atau bernama asli Raden Saleh Sjarif Boestaman, lahir di Semarang 1807, dan meninggal pada 1880. Raden Saleh dianggap sebagai “Bapak Lukis Modern”. Pernah hidup di Jerman selama sepuluh tahun. Selama itu, dia telah menjalin hubungan yang erat dengan Jerman. Ia pun dipuja dan dikagumi semasa hidupnya.
Di Gothe Institut, hari ini, Senin (4/6)i, sekitar 400 tamu, hadir dalam sebuah acara pameran lukisan Raden Saleh, mengingat pentingnya peran Raden Saleh di dunia lukis modern Indonesia. Tamu tersebut di antaranya mantan Presiden B.J. Habibie, Wakil Menteri Kebudayaan, Wiendu Nuryanti dan pejabat tinggi Indonesia lainnya, para duta besar, seniman serta penikmat seni serta perwakilan komunitas Jerman-Indonesia. Goethe- Institut memprakarsai pameran ini bersama dengan kurator Werner Kraus serta Galeri Nasional Jakarta.
Pameran ini dibuka oleh Wakil Presiden Budiono. Pameran ini merupakan bagian dari peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI dengan Jerman.
Pameran ini mempersembahkan lebih 40 karya lukisan dan lusinan sketsa kepada publik hingga tanggal 17 Juni. Sebelumnya, belum pernah karya Raden Saleh dipamerkan kepada publik sebanyak ini.
“Setelah bertahun-tahun, Raden Saleh kembali dari Dresden ke Pulau Jawa dan menyatakan bahwa Jerman telah banyak mempengaruhi gaya pikiran dan kehidupannya. Sekaligus masa hidupnya selama di Eropa telah membangkitkan jalinan hubungan dan telah menunjukkan sisi terbaik dari budaya Jawa," papar Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr. Norbert Baas, dalam keterangan persnya, Senin (4/6).
Pameran Raden Saleh merupakan peristiwa yang penting dari rangkaian acara budaya “JERIN –Jerman dan Indonesia” yang memperingati 60 tahun hubungan bilateral diplomatik kedua negara. (bhc/frd)
|