JAKARTA, Berita HUKUM - Panglima Komando Strategi Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi mengadakan acara Tatap muka dengan Insan Media, bertempat Lapangan tembak Divif 1Kostrad Cilodong Depok, Jumat(28/10).
Dalam sambutannya Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi menyampaikan, "bahwa betapa pentingnya membina hubungan dua arah secara baik dengan rekan media, agar informasi selalu didapat tanpa ada salah paham,"ujarnya.
Acara yang diselingi dengan kegiatan Latihan menembak bersama media ini juga sangat penting, "Karena Rekan-rekan wartawan ini akan menjadi pasukan cadangan untuk bela negara," ungkap Pangkostrad.
Dalam kesempatan yang sama, Pangkostrad juga mengakui optimistisnya bisa memenangi Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Menurut Jenderal bintang tiga yang menjabat sebagai Pangkostrad itu, dirinya tak akan mau maju bersaing jika tidak menang.
"Peluang saya untuk jadi Ketua PSSI itu 100 persen. Saya sudah tanya kepada Tuhan saat shalat. Kata Tuhan: Saya yang menang. Begitu," kata Edy, kepada para awak media. "Total suara ada 107, yang menang adalah yang mendapatkan 50%+1 dari total suara. Kalau saya ditanya (peluang), saya akan jawab: Oh, saya menang. Karena memang harus menang, kalau tidak menang saya tidak mau maju," imbuhnya.
Ketua Umum PS TNI itu juga tak khawatir dengan persaingan dari kandidat lainnya. Sebab, hingga kini ia mengklaim telah didukung 96 suara, bertambah sebelas suara dari sebelumnya hanya didukung 85 suara lewat kelompok voter yang tergabung dalam Kelompok-85 (K-85).
Banyak alasan yang membuat pria asal Sumatera Utara itu ingin menjadi pimpinan di induk tertinggi sepakbola tanah air. Salah satunya adalah untuk membenahi tata kelola dari organisasi sepak bola Indonesia ini.
Selain itu, ia juga siap membersihkan segala oknum yang tidak mempunyai kepentingan serta kewenangan di induk tersebut. Bahkan ia bersedia untuk mendepak setiap oknum yang menjadi pemicu keretakan sepakbola.
"Organisasi harus dipulihkan. Karena kita PSSI ini sempat terhenti setelah di banned oleh FIFA. Nah ini kita benahi dulu. Kita susun kembali dan kemudian kita lakukan pembinaan secara real dan fakta," pungkas Edy.(bh/yun) |