Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Energi Alternatif
Pansus RUU Panas Bumi DPR Himpun Masukan ke Pemda NTB
Monday 03 Mar 2014 16:26:40
 

Ilustrasi. Lokasi Energi Panas Bumi.(Foto: Istimewa)
 
NTB, Berita HUKUM - Pansus RUU tentang Panas Bumi segera memperdalam dan membahas lebih detail beberapa permasalahan krusial mengenai pengaturan yang mendasari perubahan UU No.27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi.

Permasalahan yang mendasari perubahan UU tersebut antara lain pengaturan mengenai ketentuan peralihan yang lebih tegas untuk jangka waktu dan masa berlaku Wilayah Kerja Panas Bumi yang telah ada sebelum berlakunya UU No.27 Tahun 2003 yang pengelolaannya dalam bentuk kontrak operasi bersama, kuasa pengusahaan, dan izin pengusahaan panas bumi.

“Dalam UU No.27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi belum secara komprehensif mengatur pengusahaan panas bumi di Indonesia, sehingga diperlukan suatu penyempurnaan guna memecahkan permasalahan pengusahaan panas bumi,” ujar Wakil Ketua Pansus RUU Panas Bumi Satya Widya Yudha (F-PG) saat pertemuan dengan Gubernur NTB, DPRD NTB, Bupati Dompu, Dinas ESDM NTB, Dinas Kehutanan NTB, dan PT. Pacific Geo Energy, Kamis pekan lalu.

Politisi dari Partai Golkar ini menyadari, bahwa draft RUU yang ada belumlah sempurna. RUU ini telah diupayakan untuk disusun sebaik-baiknya dengan memperhatikan berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. “Masukan, saran, dan, usulan ini nantinya akan digunakan oleh anggota Pansus RUU Panas Bumi dan pemerintah untuk penyempurnaan atas RUU dimaksud,” kata Satya

Dia mengharapkan pemikiran, saran maupun usulan untuk melengkapi dan menyempurnakan RUU ini, sehingga apabila telah disahkan sebagai UU dapat menjadi perangkat peraturan perundang-undangan yang mampu memberikan jaminan kepastian hukum yang adil dalam kegiatan panas bumi di Indonesia.

Sementara Gubernur Provinsi NTB yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Lalu Gita Ariadi mengatakan, Pemda NTB berupaya bagaimana memajukan pembangunan, mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Oleh karenanya RUU Panas Bumi yang diformulasi sedemikian rupa suasana kebathinannya sudah mewakili aspirasi NTB.

Dengan adanya RUU Panas Bumi ini dia berharap, potensi-potensi yang ada di NTB bisa dikembangkan dan dioptimalkan lebih lanjut, dan bisa memberikan kemanfaatan kepada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat NTB.

Dalam pertemuan ini Satya juga didampingi anggota Pansus RUU Panas Bumi, antara lain I Wayan Gunastra, Irvansyah, Tommy Adrian Firman, dan Muhammad Syarifrudin.(iw/dpr/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Energi Alternatif
 
  Prabowo-Sandi Siapkan Strategi Dorongan Besar Wujudkan Kedaulatan Energi
  Harga Energi Baru Terbarukan (EBT) Masih Relatif Mahal
  DPR Minta Negara Produsen Minyak Kembangkan Energi Ramah Lingkungan
  Aturan Energi Bersih Mesti Adil
  Ada 9 Pembangkit Senilai Rp20,6 Triliun Segera Teken Jual Beli Listrik ke PLN
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2