JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Sampai hari ini belum ada gebrakan yang serius dari partai-partai berbasis masa Islam, untuk menghadapi Pemilu 2014, dibanding Partai lain.
Eksistensi Partai partai Islam atau yang berbasis massa Islam terancam makin tenggelam, dan ditinggalkan pemilih. Parpol Islam terjebak pada krisis identitas dan krisis kepemimpinan. Tanpa ada terobosan, diprediksi hanya akan ada tiga partai Islam yang mampu eksis di 2014.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S Bakry, menjabarkan hasil survei menunjukkan bahwa dukungan publik terhadap partai-partai Islam jauh merosot dibandingkan sebelum-sebelumnya. Jika pada Pemilu 2004 dukungan mencapai 38,39 persen dan turun menjadi 29,14 persen di Pemilu 2009, dalam survei terbaru kembali anjlok dengan dukungan hanya 15,7 persen.
"Sampai hari ini belum ada gebrakan serius dari partaipartai Islam untuk menghadapi 2014 dibanding partai lain. Ini adalah warning jika mereka ingin tetap eksis," kata Umar, di Jakarta, Selasa (26/6). Demikian salah satu kesimpulan dari hasil survei yang dilakukan LSN pada 10 - 20 Juni 2012 di 33 provinsi.
Survei ini melibatkan 1.230 responden yang menggunakan metode wawancara tatap muka, dengan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Angka 15,7 persen di atas merupakan akumulasi atas elektabilitas empat parpol Islam yang saat ini ada di parlemen. Dibanding dengan hasil Pemilu 2009, seluruh parpol Islam mengalami penurunan angka dukungan. PKS hanya didukung oleh 5,1 persen, PAN 3,8 persen, PPP 3,5 persen, dan PKB 3,3 persen.
Dukungan Rendah
Selain fenomena turunnya elektabilitas partai-partai Islam, survei LSN juga memotret rendahnya dukungan terhadap para politisi yang berasal dari partai tersebut. Dikaitkan dengan pemilihan presiden, tokoh atau pimpinan parpol Islam hanya memiliki elektabilitas di bawah 5 persen. "Terjadi krisis tokoh juga untuk diusung dalam pilpres, yang sekaligus bisa mendongkrak dukungan," tegas dia.
Berdasarkan riset kualitatif, fenomena ini disebabkan faktor internal dan eksternal. Secara internal, terdapat krisis identitas di kalangan partai Islam dan politisi Islam. (bhc/nt/rat)
|