AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Sir Paul McCartney mengaku terus terang soal depresi yang dideritanya setelah The Beatles bubar dan mempertimbangkan untuk meninggalkan dunia musik sama sekali.
Dalam wawancara dengan program Mastertapes di Radio BBC 4, dia mengatakan kehilangan ketika band tersebut bubar karena 'pertengkaran sengit' tahun 1970.
"Sulit untuk mengetahui apa yang dilakukan setelah The Beatles. Bagaimana Anda meneruskannya."
"Saya depresi. Anda akan depresi. Anda berpisah dari teman-teman seumur hidup. Jadi saya mengambil alkohol," tambahnya.
The Beatles resmi bubar tahun 1970 dengan meluncurkan Let It Be, namun bibit perpecahan sudah muncul setahun sebelumnya ketika Allen Klein ditunjuk sebagai manajer, yang bertentangan dengan keinginan Paul.
Gugatan hukum
Walau Klein berhasil membantu restrukturisasi bisnis The Beatles, Apple -yang sempat merugi- dia mendapat saham besar dari keuntungannya dan memberi hak untuk memproduksi rekaman The Beatles di Amerika Serikat untuk perusahaannya sendiri.
Klein makin membuat Paul marah karena membayar Phil Spector untuk menambah kor, orkestra, dan tambahan tabuhan drum di Let It Be.
Untuk melawan Klein, Paul kemudian mengajukan gugatan hukum atas anggota The Beatles lainnya, yang akhirnya memutus perkawanannya dengan John Lennon.
"Bisnis yang memisahkan kami," kata Paul.
Namun hubungan dia dengan John kembali membaik beberapa bulan sebelum John Lennon tewas ditembak oleh Mark Chapman di New York tahun 1980.
"Saya sesekali menelepon John. Kami ngobrol tentang anak dan membuat roti," kenangnya.(BBC/bh/sya)
|