Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Bunuh Diri
Pebisnis Bunuh Diri Pakai Pistol, Sejumlah Senjata Ilegal Ditemukan di Apartemennya
2018-10-20 06:18:56
 

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengky Haryadi saat jumpa pers terkait kasus bunuh diri pebisnis di Apartemen Mediterania.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ada bekas luka tembak di dada kiri pebisnis Ommy Waisa Andrian (41). Ia mengakhiri hidupnya dengan menembak dirinya sendiri menggunakan senjata koleksinya.

Jasad Ommy ditemukan di Tower 2 Unit Kenanga, Lantai 25 KF, Apartemen Mediterania, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (16/10) siang lalu.

Hengki menjelaskan OY WN diketahui bunuh diri dengan dua kali menembakkan senjata api jenis Hunter CZ-43 ke dada sebelah kiri. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (16/10).

Hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sejumlah senjata api ilegal diduga koleksi korban.

Berbagai senjata api yang diamankan di antaranya 1 pistol Hunter CZ-43, 1 laras panjang MP4/210704 kaliber 5,56 milimeter.

Selain itu ada dua senjata api gelap yang tak terdaftar di Indonesia, yakni 1 pistol Bareta Tomcat DAA 041529 dan 1 pistol Hunter CZ/A 049979.

Sementara amunisi yang diamankan di antaranya 42 butir kaliber 5,56 milimeter, 198 butir kaliber 44 milimeter dan 12 butir kaliber 9 milimeter, beserta 38 butir peluru CSL kaliber 9 milimeter.

Seluruh senjata api dan amunisinya berstandar militer.

"Pengungkapan masalah ini berawal dari sang adik korban, Odry, yang melaporkan kejadian bunuh diri sang kakak," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengky Haryadi kepada wartawan pada Rabu (17/10).

"Berawal, saat korban menghubungi adiknya dan menyatakan permohonan maaf. Sang adik pun kaget ketika mendengar dari telepon ada suara tembakan," dia menambahkan.

Curiga dengan suara itu, Odry yang ditemani saudaranya Orly, langsung mendatangi apartemen kakaknya.

Ketika sampai, kondisi pintu depan unit apartemen korban terkunci rapat.

"Sehingga para kerabat korban ini langsung ke Polsek Tanjung Duren melaporkan hal tersebut yang kemudian ditindaklanjuti anggota," beber dia.

"Setiba di lokasi, pintu didobrak dan didapati korban di unit apartemennya sudah tegeletak tak lagi bernyawa. Kondisi korban tepat di dada bagian kiri sudah berlubang bekas tembakan," terang Hengky.

Polisi akan tetap menguji labolatorium proyektil yang tertanam di dada kiri korban.

Hengky meminta anak buahnya untuk menggeledah apartemen milik Ommy terkait temuan senjata api tipe Bareta Tomcat.

Sebelum menggeledah apartemen, polisi telah membawa jasad korban ke Rumah Sakit Polri, termasuk mengecek proyektil melalui uji lab.

"Diduga, korban bunuh diri dengan senjata Baretta Tomcat. Tapi di kasus ini, korban terbukti bunuh diri, tak ada unsur perampokan, pembunuhan, atau hal lain selain bunuh diri. Lalu, penggeledahan dilakukan dan ditemukan lah senpi-senpi ini di dalam unit apartemen korban," jelas dia.

Hengki mengatakan, beberapa jenis senpi dan amunisi diketahui ilegal serta tidak terdaftar di Indonesia.

Termasuk salah satunya senpi yang digunakan untuk bunuh diri.

"Dari hasil pemeriksaan apabila korban itu pun bukan sebagai anggota Perbakin. Ia hanya pebisnis dan karyawan swasta biasa ya," beber Hengky.

Berhubung pemilik senjata meninggal, otomotis kasus ini pun gugur.

"Jika tidak, korban bisa dijerat Pasal UU Darurat tantang kepemilikan senjata," ungkap dia.

Sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki asal-usul senpi itu termasuk korban terlibat tidaknya jual beli senjata ilegal dan hal lainnya.

Sebagian amunisi dari dalam apartemen korban ada label PIN (Hasil produksi PT Pindad).

"Motif bunuh dirinya korban itu karena apa, ini masih dicari tahu. Kita juga akan koordinasi ke steakholder untuk lakukan pengawasan terkait peredaran senpi ilegal, khususnya di Jakarta," katanya.

"Pemeriksaan ini berkesinambungan, kami akan lakukan pendalaman dan penyidikan lebih lanjut. Apabila lebih mungkin kami akan cari siapa yang menyebar senjata ini, yang jelas sampai ke Indonesia, ke Jakarta bahkan ke masyarakat sipil yang tidak seharusnya menggunakan senjata standar militer," tuturnya.

Masalah depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, misalnya saja Into The Light (pendampingan.itl@gmail.com) untuk penduduk Jabodetabek atau Inti Mata Jiwa untuk penduduk Yogyakarta dan sekitarnya (intimatajiwa@gmail.com).(dbs/wis/cnn/wartakota/tbn/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Bunuh Diri
 
  Pebisnis Bunuh Diri Pakai Pistol, Sejumlah Senjata Ilegal Ditemukan di Apartemennya
  Depresi Ditinggal Cerai Istri, Sopir Tewas Diduga Bunuh Diri di Kelapa Gading
  Pria Bunuh Diri di Menara BCA Thamrin, Dirut PT Global Label
  Diduga Stres, Di hari Pencoblosan Ayah Satu Anak Gantung Diri
  Mantan Kasek Gantung Diri di Pohon Rambutan
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2