JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meluncurkan buku berjudul 'Mengapa Indonesia Belum Sejahtera'. Dalam buku ini, diungkapkan tentang kesalahan umum dalam memandang dan memahami persoalan kemiskinan di Indonesia. Di antaranya soal garis batas kemiskinan yang labil, dan sangat memungkinkan pemerintah melakukan 'lying by statistics' atau pembohongan publik melalui data statistik.
"Apa yang kita lihat di masyarakat, kemiskinan, pengangguran, rendahnya pendidikan adalah kontras dari megahnya indikator-indikator ekonomi yang kita punya," papar Fahri di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8).
Menurutnya, buku 'Mengapa Indonesia Belum Sejahtera, Sebuah Upaya Merekonstruksi Makna dan Indikator Kesejahteraan' berisi kritik atas perhitungan pertumbuhan ekonomi atau Gross Domestic Product (GDP) yang selama ini disalahpahami sebagai alat ukur kesejahteraan dan kritik atas pengukuran kemiskinan yang diterapkan di Indonesia.
Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat itu mengatakan, ide buku ini muncul dari kegelisahannya sejak lama. "Pada tahun ke-4 sebagai Wakil Ketua DPR yang membidangi kesejahteraan rakyat, saya perlu meninggalkan warisan tentang tugas yang saya jalani, dan ini baru buku pertama dari beberapa buku berikutnya dengan tema sama," ungkap politisi dapil NTB itu.
Dalam acara peluncurannya, buku ini dibedah oleh ekonom Fuad Bawazier, Guru Besar Rokhmin Dahuri dan Tenaga Ahli Kesra DPR RI Gianto. Diskusi ini dimoderatori oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Peluncuran ini pun dihadiri oleh berbagai kalangan. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar pun turut memberikan sambutan sebelum diskusi digelar. Hadir juga Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Fahri telah menulis empat judul buku, sebelumnya berhubungan dengan fungsi dan tugasnya saat itu ketika menjabat posisi di berbagai komisi. Tercatat buku sebelumnya berjudul 'Negara, Pasar dan Rakyat', 'Demokrasi, Transisi Korupsi', 'Negara, BUMN dan Kesejahteraan Rakyat', dan 'Kemana Ujung Century' yang ditulisnya saat aktif di Pansus Bank Century.
Sementara, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyambut baik gagasan peluncuran buku 'Mengapa Indonesia Belum Sejahtera? Sebuah Upaya Merekonstruksi Makna dan Indikator Kesejahteraan Indonesia', yang ditulis oleh Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat Fahri Hamzah.
Peluncuran buku tersebut, menurut Indra, sejalan dengan obsesi Kesetjenan DPR RI yang berharap ke depan mampu menerbitkan buku yang berkualitas, dan bermutu sebagaimana yang dilakukan oleh penerbit Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).
"Kami sangat menyambut baik dan mengapresiasi bahwa apa yang dirintis Pak Fahri pada hari ini. Ini adalah suatu obsesi kami semua di Kesetjenan DPR RI, bahwa tradisi intelektual atau tradisi berfikir dan perintis ini akan terus kita bangun di Kompleks Parlemen ini," jelas Indra saat memberikan sambutannya di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8).
Dalam sambutannya itu, Indra menyampaikan permintaan dukungan kepada Pimpinan DPR RI untuk melakukan pembenahan, termasuk di dalamnya membangun tradisi intelektual di kawasan parlemen sebagai suatu bagian yang penting dari tradisi politik di Indonesia.
"Karena DPR ini adalah salah satu pilar demokrasi yang harus terus menerus kita bangun dan kita kritisi. Oleh karena itu saya berharap agar pemikiran kritis terhadap negara tersebut tidak hanya dilahirkan dari seorang Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, namun juga dari unsur Pimpinan maupun Anggota DPR RI lainnya," ungkapnya.
Bahkan lebih lanjut ke depannya, Indra juga mendorong kepada para peneliti di DPR RI untuk dapat membangun DPR RI untuk menuju Parlemen Modern menjadi sebuah keniscayaan.
"Karena parlemen di Indonesia ini adalah parlemen yang sudah cukup tua. Dan saya kira ke depan, gagasan-gagasan yang lahir dari parlemen ini bukan hanya gagasan-gagasan politik maupun pertarungan politik, tapi juga gagasan-gagasan konkret sebagaimana yang dilakukan oleh Pak Fahri Hamzah saat ini," harap Indra.
Terakhir Indra menyampaikan selamat dan berharap dengan peluncuran buku tersebut menjadi sebuah titik baik untuk membangun Indonesia menuju negara yang sejahtera. "Saya kira sekali lagi kami ucapkan selamat atas peluncuran buku Pak Fahri. Kami sangat bangga dengan peluncuran buku ini. Mudah-mudahan ini adalah titik baik untuk terus menerus membangun Indonesia menuju negara sejahtera," imbuhnya.(tra/eko/sf/DPR/bh/sya)
|