Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
DPR RI
Pembentukan Law Centre dan Budget Office Terus Dikaji
Monday 01 Sep 2014 17:24:54
 

Ilustrasi. Gedung MPR, DPR dan DPD Republik Indonesia, Senayan, Jakarta.(Foto: BH/mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - DPR RI terus mengkaji pembentukan Law Center dan Budget Office untuk mendukung kinerja lembaga perwakilan ini. Sejumlah upaya sudah dilakukan agar amanat konstitusi dan bagian dari cita-cita reformasi ini dapat segera diwujudkan.

"Kita bercita-cita dan belum kesampaian. Kedepan kalau Law Canter dan Budget Office yang merupakan cita-cita bersama bisa tercapai, ini merupakan kemenangan demokrasi dan kemenangan reformasi,” kata Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, dalam Pidato Hari Ulang Tahun (HUT) DPR RI ke-69, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum’at (29/8).

Dengan pembentukan Law Center diharapkan sejumlah pakar hukum, para profesor yang mempuni dibidangnya akan dihimpun. Mereka akan memberikan masukan terbaik sehingga anggota dewan dapat lebih berkonsentrasi dan produktif dalam menghasilkan produk legislasi.

"Badan Legislasi DPR RI lebih baik direinkarnasi menjadi kekuatan baru Law Center, pusat pembuatan undang-undang yang hebat. Tidak seperti sekarang ini anggota dewan terpontal-pontal dalam membahas suatu RUU, anggota DPR mengurusi titik koma, masalah bahasa dan lain sebagainya yang sebenarnya itu adalah pekerjaan-pekerjaan staf," tandasnya.

Salah satu langkah penting yang saat ini sedang dibicarakan dengan pemerintah adalah memboyong Komisi Hukum Nasional ke Senayan. Akan tetapi ia tidak merinci sejauh mana hasil pembicaraan tersebut.

Terkait Budget Office, politisi Fraksi Partai Golkar ini menilai sangat diperlukan untuk menjawab sejumlah kritikan kepada dewan. Menurutnya pembahasan masalah anggaran di DPR hanya sebagian kecil dari keseluruhan APBN.

"Budget Office memberikan pandangan posisi yang berbeda atau second opinion terhadap masukan yang disampaikan pemerintah. Ini penting karena itu berarti kita punya tandingan dari konsep anggaranya pemerintah," demikian Priyo.(as/dpr/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > DPR RI
 
  Polisi Tetapkan Pengguna dan Pembuat Plat DPR RI Palsu Jadi Tersangka
  Putusan MKMK Bisa Jadi Amunisi Politik Bagi DPR RI Memakzulkan Presiden Jokowi
  Seluruh Fraksi DPR, DPD dan Pemerintah Setuju RUU 5 Provinsi Dibawa ke Rapat Paripurna
  Ini Kisah 'Falun Gong' yang Hadir dalam Rapat Paripurna DPR-RI
  Henry Indraguna Dipercaya Jadi Anggota Dewan Pakar Golkar dan Tenaga Ahli DPR RI
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2