Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Libya
Pemerintah Transisi Libya Minta Bantuan Senjata
Thursday 15 Sep 2011 23:49:08
 

Kota Bani Walid menjadi salah satu basis pertahanan terakhir pasukan prokhadafi (Foto: AP Photo)
 
TRIPOLI (BeritaHUKUM.com) – Pemimpin Dewan Transisi Nasional Libia (NTC) telah mengajukan permohonan menambah senjata bagi pasukannya yang bertempur melawan pendukung Kolonel Muammar Gaddafi, di sejumlah wilayah.

Mustafa Abdul Jalil, seperti diberitakan BBC, mengatakan bahwa pemimpin Libia yang dipecat itu berada di selatan Libia dan berencana untuk melakukan balas dendam.

Sebuah pesan tertulis dengan atribut Kolonel Gaddafi disampaikan kepada PBB agar menghentikan 'kejahatan' terhadap kota kelahirannya Sirte.

Pasukan pendukung Gaddafi masih menguasai empat wilayah, termasuk Sirte, Bani Walid, Jufra, dan Sabha. Abdul Jalil mengatakan sebagian besar pendukung Gaddafi telah berpindah ke Sabha.

Dia mengatakan Kolonel Gaddafi memiliki rencana untuk menyerang ladang minyak dan pembangkit listrik.

Sebelumnya AS mendorong NTC agar meningkatkan pengawasan keamanan di sejumlah wilayah di negara tersebut.

Sebelumnya, pada Akhir pekan lalu, Abdul Jalil menetap di Tripoli dari Benghazi untuk menjalankan pemerintahan sementara Libia.

Dia memastikan bahwa NTC tidak akan memindahkan seluruh pemerintahannya ke Tripoli sampai seluruh pendukung Gaddafi berhasil ditangkap.

Pada Kamis (15/9), Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengunjungi Tripoli. "Kami mengatakan kepada para pemimpin untuk datang besok, dan mereka akan selamat," kata Abdul Jalil.

Dia tidak menjelaskan secara rinci pemimpin dunia mana saja yang akan datang bersama Presiden Sarkozy.

Sementara itu, sekitar 36 orang terdekat Gaddafi baik itu keluarga –termasuk anaknya Saadi- serta sejumlah jenderal melarikan diri ke negara tetangga Algeria dan Niger sejak Tripoli jatuh ke tangan pasukan NTC.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait > Libya
 
  Libya Hadapi Fase Kritis Setelah Berakhirnya Perang Saudara
  Aliansi Milisi Ambil Alih Bandara Tripol
  Bentrok di Benghazi, Libia, 38 Tewas
  Konflik Serius Terjadi di Parlemen Libia
  PM Libia Turun Karena Serangan Milisi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2