BOGOR, Berita HUKUM - Kultur masyarakat Indonesia yang ramah dan saling menghormati antar sesama agama, menjadikan para pengungsi Muslim asal Rohingya, Pakistan dan Bangladesh, merasa bersyukur saat sementara menetap di Indonesia.
Demikian diungkapkan perwakilan komunitas pengungsi Bangladesh, Muhammad Fazlul Karim di sela-sela pengajian bulanan Majelis Dzikir Darussalam Wathoniyah, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/3).
"Saya bersyukur dapat merasakan kembali keselamatan, keamanan dan kemudahan dalam hal ekonomi," ujar dia.
Selain bersyukur, pria yang kerap disapa Haji Karim ini, menyebutkan pihaknya juga merasa iri dan cemburu,sebab negara asalnya dalam hal politik, tidak sama seperti yang terlaksana di Indonesia.
"Hal tersebut sulit dilakukan di negeri kami yang cenderung tidak memiliki stabilitas politik, keamanan dan ekonomi. Pemilu dan politik di Bangladesh sering berakhir dengan kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusuhan, sehingga membuat saya trauma. Bahkan keluarga saya banyak meninggal akibat kerusuhan politik," tuturnya.
Karim juga menyebut perekonomian Indonesia relatif stabil. Hal ini ditunjukkan melalui harga barang-barang yang cenderung murah dan terjaga, serta pengangguran yang jumlahnya tak signifikan. Keadaan itu pula yang tak dirasakan Karim dan masyarakat Bangladesh lainnya, sehingga mereka terpaksa meninggalkan negara di Asia Selatan tersebut.
"Kesulitan-kesulitan yang ada ditambah kesulitan ekonomi telah memaksa para pengungsi Bangladesh untuk meninggalkan negara asal kami untuk mencari kehidupan dan masa depan yang lebih baik untuk diri sendiri dan keluarga," katanya.
Karenanya Karim meminta rakyat Indonesia bersyukur atas seluruh keadaan yang lebih baik dibanding negaranya, seperti yang ia lakukan. Sebagai wujud terima kasih, Karim dan komunitasnya bahkan bersedia membantu menjaga kondusifitas di Indonesia bersama aparat keamanan di manapun mereka tinggal.
"Rakyat Indonesia khususnya umat Islam harus bersyukur kepada Allah SWT telah diberikan rahmat berupa pemimpin dan pemerintahan yang sangat baik, amanah dan islami dalam memperlakukan warga negaranya, serta sangat professional mengatur perekonomian sehingga mampu menjaga harga-harga barang tetap terjangkau dan tidak banyak pengangguran, serta pemerintah kuat dan mampu menjaga stabilitas keamanan negara," paparnya.(bh/mos) |