LIBANON, Berita HUKUM - Salah seorang musisi penting di dunia Arab, Wadih al-Safi, meninggal dunia di Beirut, Libanon, pada usia 92 tahun.
Pria Libanon ini memulai karir musiknya, sebagai penggubah lagu dan sekaligus penyanyi, pada tahun 1930-an dan menjadi pelopor dari gerakan yang membuat musik Libanon maupun penyanyinya populer di negara-negara Arab.
Karya al-Safi mencapai tiga ribu lagu lebih dan dia sering disebut sebagai Frank Sinatra-nya Timur Tengah. Sejumlah orang memberi penghormatan atasnya setelah kematiannya diumumkan Jumat (11/10) malam.
Wartawan BBC, Sebastian Usher, melaporkan al-Safi juga menggubah lagu yang didedikasikan untuk perang saudara di Libanon.
Gubahannya itu dinilai memberi rasa kebanggaan atas negara mereka, yang sempat tercabik-cabik oleh perang saudara yang berkepanjangan.
Dia mulai menarik perhatian masyarakat luas ketika menang kontes musik di Libanon pada akhir 1930-an.
Dalam beberapa dekade kemudian dia -bersama dua 'diva' Libanon yang terkenal, Fairouz and Sabah- menjadi ujung tombak dalam kebangkitan kebudayaan Libanon yang membuat musik Libanon menyebar ke negara-negara Arab lain hingga ke masyarakat pecinta musik Arab di belahan dunia lain.(bbc/bhc/sya) |