JAKARTA, Berita HUKUM - Taman Amir Hamzah yang terletak di Pegangsaan Menteng Timur, Jakarta Pusat layaknya taman bermain yang memiliki arena bermain anak-anak, dengan lapangan Basket serta dirimbuni pepohononan hijau. Konon di Taman Amir Hamzah ini merupakan taman tempat Gus Dur kecil (Alm. Abdurrahman Wahid Mantan Presiden RI) bermain bola, karena dekat dari rumah kakeknya Kyai Haji Mohammad Hasjim Asy'arie salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, yang kini tempat tersebut dijadikan kantor The Wahid Institute.
Atas dasar pertimbangan historis itulah patung Gus Dur atau Alm. Kiai Haji Abdurrahman Wahid semasa kecil ditempatkan di Taman Amir Hamzah Pegangsaan Menteng, Jakarta Pusat. Patung Karya Seniman pematung Yani Mariani Satranegara, yang menggambarkan sosok Gus Dur Kecil sedang berdiri sambil membaca buku. Abdurrahman Wahid juga banyak memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) tercatat dari 10 lembaga pendidikan di luar negeri. Pria kelahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Ciganjur, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun.
"Setelah kami menghadirkan patung Obama kecil sebelumnya di Taman Menteng (2009), Anak-anak di Indonesia membutuhkan sosok yang menginspirasikan mereka, Maka kami memilih Gus Dur sebagai figur Inspiratif yang direpresentasikan di Taman Amir Hamzah untuk anak-anak Indonesia," ujar Ron pendiri Komodo Dragon Foundation, yayasan sosial yang fokus terhadap pemberdayaan masyarakat kepulauan dan beragam program kemanusiaan lainnya, saat pidato pada, Sabtu (25/4) ketika acara peresmian patung Gus Dur dimasa kecil, di Taman Amir Hamzah Jakarta Pusat.
Sementara, Yenny Wahid Putri Presiden Abdurrahman Wahid turut memberikan sambutan pada peresmian Patung Ayahnya semasa kecil ini mengatakan, "Patung ini berada di sini, karena Almarhum Gus Dur, tinggal di Matraman 8, ini yang sekarang menjadi Wahid Institute. Dari Kecil memang Gus Dur hobi membaca buku. Kami sekeluarga menyambut baik inisiatif dari Yayasan Komodo Dragon membuat patung Gus Dur semasa kecil sedang membaca buku, semoga menginspirasi anak-anak muda agar tumbuh menjadi manusia dewasa seperti Gus Dur, yang cerdas dan berpikiran cinta damai," ungkap Yenny Wahid, yang juga selaku Direktur The Wahid Institute.
Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI yang meresmikan patung Gus Dur semasa kecil sedang membaca buku di Taman Amir Hamzah, mengatakan, "Gus Dur itu ibarat semacam Cheng ho, atau tokoh Cina. Di saat orang pada ga suka sama orang Tinghoa, Gus Dur malahan berani mengatakan kalau beliau (Alm) keturunan Tionghoa. Sosok Gus Dur merupakan orang yang tampil apa adanya, saya terinspirasi dengan Gus Dur," kata Ahok, saat memberikan pidato di Taman Amir Hamzah sebelum peresmian Patung Gus Dur semasa kecil, yang turut dihadiri pula pada acara ini oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Sinta Nuriyah Wahid istri dari Presiden Indonesia keempat Alm. Abdurrahman Wahid.
Menurut Ahok, Tokoh seperti Gus Dur berbicara apa adanya (kalau salah yah dikoreksi / berdebat) semua dibahas secara rasional. Namun banyak yang tidak suka, "Gus Dur itu apa adannya, Susah Kalau jadi Gus Dur di Impeach' kan. Justru banyak yang gak suka (para politisi). Namun tokoh masyarakat masih berkeinginan, saya duduk, tetap berposisi daripada saya gak dapat posisi, dibenci orang, Gak pernah menyampaikan kebenaran," ujar Ahok, yang menyindir menyampaikan keluhannya, terkait perselisihan dengan para politisi DPRD DKI Jakarta, saat pada acara peresmian Patung Gus Dur, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4).
Ahok juga menambahkan, "Mau di Impeach juga saya gak usah repot-repot lagi. Seperti Gus Dur, gak papa lah," celetuk Ahok, saat mengilustrasikan kondisinya sekarang yang tengah berkemelut dengan DPRD DKI Jakarta yang tengah mengajukan Hak Angket untuk dirinya.(bh/mnd) |