Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Korea Utara
Peringatan Insiden Yeonpyeongdo, Korut Kembali Tebar Ancaman
Saturday 23 Nov 2013 08:38:24
 

Pasukan Korea Utara, Bersiaga.(Foto: www.huanqiu.com)
 
KOREA UTARA, Berita HUKUM – Korut kembali mengeluarkan ancaman, bersamaan dengan dimulainya latihan militer Korsel di Yeonpyeong dan sekitarnya, dimana Kemarin Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), dan Korps Marinir Korsel memang berlatih perang di pulau perbatasan dua Korea tersebut. Latihan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan insiden Yeonpyeongdo oleh Korsel.

"Bila Korea Selatan Selatan memprovokasi kami, lautan api yang pernah tercipta di Yeonpyeong akan berpindah ke Gedung Biru," lanjut Korut dalam ancamannya. Pyongyang lantas memperingatkan Presiden Korsel Park Geun-hye agar tidak bertindak provokatif. Korut meminta pemimpin perempuan itu bisa mengambil pelajaran dari insiden maut tersebut.

Hari Sabtu ini, 23 November 2013 adalah tepat tiga tahun peringatan insiden Yeongpyeongdo alias peristiwa Pulau Yeonpyeong. Bentrok di perbatasan dua Korea yang menewaskan 4 orang memantik ketegangan berkepanjangan. “Tiga tahun lalu aksi balasan hanya bisa kami lakukan di Yeonpyeong. Tapi, lain waktu kami akan menjadikan Gedung Biru dan seluruh markas rezim boneka itu sebagai target," ungkap Tentara Rakyat Korut dalam pernyataan tertulis seperti dilansir AFP.

Pyongyang menyatakan tidak akan segan-segan membumihanguskan pusat pemerintahan Korsel dan istana kepresidenan. Tiga tahun lalu Korut membombardir Yeonpyeong setelah sebelumnya memperingatkan Korsel agar tidak berlatih militer di pulau tersebut. Selama ini Korut memang mengklaim bahwa pulau kecil tersebut sebagai bagian dari wilayahnya. Akibat serangan Korut itu, 2 marinir dan 2 warga sipil Korsel tewas. Insiden tersebut langsung memantik ketegangan berkepanjangan.

Sementara itu, militer Korsel akhirnya bersepakat dengan Lockheed Martin, perusahaan senjata asal Amerika Serikat (AS), untuk membeli 40 jet siluman F-35A. Namun, sebagian publik Korsel menentang rencana tersebut. Sebab, pembelian armada canggih itu berpotensi memantik ketegangan baru dengan Korut. Beberapa hari terakhir, sejumlah warga Korsel mengadakan unjuk rasa untuk menentang rencana itu.(afp/bhc/mdb)




 
   Berita Terkait > Korea Utara
 
  Korea Utara Biayai Program Rudal Nuklir Triliunan Rupiah dari Pencurian Kripto
  Tembakan Rudal Korea Utara ke Arah Jepang, 'Apa maunya Kim Jong-un?'
  Kim Jong-un Muncul di Depan Umum di Tengah Spekulasi tentang Kesehatannya, Ungkap Media Korut
  Korea Utara: Pyongyang 'Luncurkan Rudal dari Kapal Selam', Melesat Sejauh 450 Km
  Korea Utara Tolak Perundingan Damai dengan Korea Selatan
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2