Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Libya
Perusahaan Asing Mulai Garap Ladang Minyak Libya
Tuesday 27 Sep 2011 01:34:21
 

Ladang minyak mulai beroperasi kembali (Foto: Reuters Photo)
 
TRIPOLI (BeritaHUKUM.com) – Perusahaan minyak Italia Eni memulai produksi di ladang minyak Libia setelah penentang Kolonel Muammar Gaddafi mulai menguasai perekonomian.

Eni, perusahan minyak asing terbesar di Libia sebelum Gaddafi digulingkan, mengatakan mereka akan membuka ladang minyak lain dalam beberapa hari mendatang. Perusahaan lain, termasuk Total dari Prancis, juga telah memulai operasi.

Dalam satu pernyataan seperti diberitakan BBC, Eni menyebutkan bahwa mereka memulai produksi di 15 sumur minyak di Abu Attifel, sekitar 300 km di selatan Benghazi.

Eni mengatakan, memompa 31.900 barel minyak per hari, sementara sebelum kerusuhan di Libia pecah mereka mendapatkan 70.000 barel per hari. Sumur-sumur minyak itu tutup Maret lalu di tengah meningkatnya kerusuhan antara pasukan pendukung dan anti-Gaddafi, yang kemudian membentuk NTC.

Sementara perusahaan Total, milik Prancis minggu lalu, mengumumkan telah memulai produksi lagi di fasilitas lepas pantai al-Jurf, dengan kapasitas 40.000 barel per hari. Sedangkan perusahaan negara Libia Arabian Gulf Oil (Agoco) mengumumkan bulan ini mereka mulai produksi 160.000 minyak dari ladang barat di timur. Libia memproduksi 1,6 juta barel minyak per hari sebelum kerusuhan dimulai.

Para pakar mengatakan, diperlukan paling tidak satu tahun sebelum mencapai angka produksi normal. Hal ini harus disyaratkan bahwa situasi serta kondisi Libya benar-benar sudah aman. Tidak ada peperangan antara pasukan pejuang dengan loyalis Khadafi.

Sementara itu, pasukan antikhadafi masih terus mengepung tempat kelahirannya Sirte dan beberapa kota lain yang masih dikuasai mereka. Pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC) memulai serangan di kota itu akhir pekan lalu.

Pasukan itu mengepung kota dan mempersiapkan penyerbuan. Para pendukung Khadafi melakukan perlawanan untuk melindungi kota itu. Pasukan NTC sendiri hingga kini masih belum menemukan Khadafi, yang telah memerintah Libia lebih dari 40 tahun.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait > Libya
 
  Libya Hadapi Fase Kritis Setelah Berakhirnya Perang Saudara
  Aliansi Milisi Ambil Alih Bandara Tripol
  Bentrok di Benghazi, Libia, 38 Tewas
  Konflik Serius Terjadi di Parlemen Libia
  PM Libia Turun Karena Serangan Milisi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2