Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Petani
Petani Kedelai Aceh Keluhkan Pemasaran Hasil Panen
Wednesday 09 Jul 2014 21:58:37
 

Manteri Tani Drh. Mokhsin didampingi kepala BPP Ishak A.Md, PPL (penyuluh) Ir.H. Mahyidin dan Mirzan serta Ketua Kelompok Tani Baru Maju Jamaludin saat meninjau lahan kedelai yang akan segera panen.(Foto: BH/kar)
 
ACEH, Berita HUKUM - Para Petani Kedelai yang tergabung dalam berbagai kelompok Tani (Gapoktan) di 24 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur mengeluh soal pemasaran hasil panen Kedelai mereka. Hal tersebut di sampaikan beberapa kelompok Tani Aceh Timur, yang memiliki 10 ribu hetkar lebih lahan tanaman kedelai, salah satu kecamatan yang mendapatkan bantuan untuk kelompok Tani dari Pemerintah pusat yaitu di Kecamatan Idi Tunoeng, pada tahun 2014 dengan luas lahan yang terealisasi 370 hektar.

Sedangkan pada tahun 2013 lalu kecamatan tersebut hanya mampu merealisasikan lahan 270 hektar dengan peningkatan hampir mencapai 30%, ujar manteri Tani Kecamatan Idi Tunoeng Drh. Mokhsin, saat berbincang-bincang dengan awak media, Selasa (8/7) usai meninjau lahan kelompok tani Baru Maju di Gampoeng Seunebok Baro, dengan luas 100 hektar dengan 3 kali musim tanam masing-masing 35 hektar sekali tanam.

Ketua kelompok Tani Baru Maju Gampoeng SNB, Baro Kecamatan Idi Tunoeng Kabupaten Aceh Timur Jamaluddin pada awak media menyebutkan, "satu bulan lagi kelompok tani yang saya pimpin ini akan panen kedelai, tapi kami jual kemana nanti, siapa yang mau menampung, apa setelah panen nanti kita angkut ke Dinas Pertanian, kalau pengrajin tempe dan tahu di sini cuma berapa orang, jadi selebihnya siapa yang beli,” ujar Jamaluddin.

Sementara manteri Tani Drh. Mokhsin juga didampingi kepala BPP Ishak A.Md, PPL (penyuluh) Ir.H. Mahyidin dan Mirzan, serta ketua kelompok Tani Baru Maju Jamaludin sangat mengharapkan kepada pemerintah Aceh, khususnya Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui Dinas terkait, untuk mencari pangsa pasar, pemasaran kacang kedelai, "karena kalau kita pasarkan untuk pengrajin tempe dan tahu saja, mau di bawa ke mana sisa hasil panen ini nanti,“ ujarnya.

Lebih lanjut menambahkan, "dulu pernah ada wacana dari pihak Dinas Pertanian untuk bekerja sama dengan Bulog, tapi sampe dengan saat ini belum ada kejelasannya,“ ungkapnya lagi.(bhc/kar)



 
   Berita Terkait > Petani
 
  Miris Petani Buang Hasil Panen Raya, Daniel Johan Desak Pemerintah Lakukan Intervensi
  Petani Boyolali Soroti Soal Anggaran Pemilu 110,4 T, Giliran Harga Tomat Dibiarkan Anjlok
  PKS: Pak Jokowi, Petani Muda Hanya 8 Persen Bukan 29 Persen
  Pemerintah Harus Data Ulang Kartu Tani Agar Tepat Sasaran
  Tebang Pohon Jati di Kebunnya, Tiga Petani di Soppeng Divonis 3 Bulan Penjara
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2