Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Pemalsuan
Polisi Tangkap Pemasok, Pemilik serta Pengedar Jutaan Butir Pil Tramadol dan Heximer Ilegal
2023-05-03 22:01:11
 

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto didampingi Kabid Humas PMJ, Kapolres, Wakapolres, Kasatnarkoba Polres Metro Jakarta Barat serta perwakilan BPOM saat memamerkan barang bukti obat Tramadol dan Heximer ilegal.(Foto: BH /amp)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto memimpin konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana peredaran obat-obatan ilegal jenis pil merk Tramadol dan Heximer di Mapolrestro Jakarta Barat, Rabu (3/5).

Turut mendampingi Wakapolda Metro Jaya, Kabid Humas Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Hengki, dan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi, serta Kasatreskoba AKBP Akmal, dan perwakilan BPOM.

Suyudi mengatakan, pengungkapan praktik peredaran obat ilegal itu dilakukan oleh Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat di sebuah gudang di Jalan Kedoya, Jakarta Barat. Sebanyak 3 tersangka berhasil diamankan dalam pengungkapan kasus tersebut.

"Tersangka pertama adalah KHK alias A usia 55 tahun, dan yang kedua AK (38), dan yang ketiga adalah AAM (38)," kata Suyudi.

Suyudi juga membeberkan peran para tersangka dalam menjalankan praktik peredaran obat-obatan terlarang ini.

"Peran tersangka KHK (pemasok) membantu atau turut serta memasukkan obat-obatan ini dari luar negeri ke Indonesia dan yang bersangkutan juga membantu menyiapkan tempat. Sedangkan tersangka AK adalah pemilik dari barang bukti ini. Sementara peran tersangka AAM yakni membantu memasarkan dan juga mengemas ulang obat-obatan ini," terang Suyudi.

Kemudian modus operandinya, lanjut Suyudi, adalah memasukkan obat-obat ilegal dengan jenis Tramadol dan Heximer ini tanpa izin edar dari India, transit di Singapura lalu dibawa ke Indonesia.

Barang tersebut dipacking atau dikemas menjadi siap edar di salah satu ruko di kawasan Jakarta Barat dan sempat dikirim dengan menggunakan kapal laut.

"Jadi kasus ini terungkap pada Kamis, 13 April 2023, dengan jumlah barang bukti sebanyak 37 juta 418 ribu butir," ujar Suyudi.

"Dari total barang bukti yang disita, bila ditaksir harganya bisa mencapai hingga Rp 497,5 miliar," tambahnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat UU Kesehatan Pasal 196 juncto pasal 98 ayat 2 dan ayat 3 Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan pasal 197 juncto pasal 106 ayat 1 UU RI Nomor 36 tahun 2009.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menambahkan, pihaknya akan mendalami pengungkapan kasus tersebut.

"Pengungkapan kasus ini tidak berhenti sampai disini. Kita akan mendalami keterkaitan pihak-pihak lain," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Akmal menyampaikan, terbongkarnya peredaran obat ilegal itu berawal dari hasil interogasi terhadap pelaku tawuran yang ditangkap beberapa waktu lalu.

"Dari hasil interogasi tersebut mereka (para pelaku tawuran) mengakui menggunakan tramadol maupun heximer," tuturnya.(bh/amp)



 
   Berita Terkait > Pemalsuan
 
  Diungkap! Proses Penahanan Tersangka Pemalsuan Dokumen IUP PT Bintangdelapan
  Tak Hanya Diduga Lalai SOP, Oknum Bank Pemerintah Juga Disebut Terbukti Palsukan Resi Jasa Pengiriman
  Polri Tangkap Produsen Oli Kemasan Palsu Beromset Miliaran Rupiah per Bulan di Jawa Timur
  Polda Metro Tangkap Sindikat Pengedar Obat Pencernaan Anak dan Suplemen Palsu
  Polda Metro Bongkar Sindikat Pengedar Ribuan Lembar Dollar AS Palsu, 12 Pelaku Dibekuk
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2