JAKARTA, Berita HUKUM - Selain menemukan rangkaian bom dan bahan-bahan racikan bom, serta 6 pucuk senjata api laras pedek, dimana salah satu dari jenis senjata yang ditemukan jenis Rovolver yang diduga kuat milik Almarhum Bripka Sukardi, anggota Provos Mabes Polri yang tewas ditembak di depan Gedung KPK Kuningan pada 11 September lalu, dimana setelah di tembak para pelaku saat itu membawa Senjata Api (Senpi) milik korban.
"Namun belum bisa dipastikan, satu senjata revolver yang satu ini nomer serinya sudah di hapus, dan kami belum dapat pastikan apakah itu milik Brigadir Sukardi, kita masih menunggu hasil uji foresnsik dan balistik dari senjata tersebut," ujar Boy Rafli Amar di Mabes Polri JL Trunojoyo Jakarta Selatan, Rabu (1/1).
Namun dipastikan bahwa jaringan teroris Ciputat ini diduga kuat merupakan jaringan dari Abu Roban, yang telah melakukan aksi teror penembakan anggota Polri di Pondok Aren, di Pamulang, juga yang melakukan aksi perampokan Bank dan pelaku pengeboman Vihara Budha Ekayana.
Dalam pengerebekan di markas teroris Ciputat bercat warna pink, sempat terjadi aksi saling tembak menembak dan dipastian 6 orang teroris tewas, karena berupaya melawan dan tidak mau menyerahkan diri.
Jenazah sudah dibawa ke RS Polri Sukanto Kramat Jati. Dilokasi sebuah paviliun kontrakan yang setahun lalu sudah mulai dikontrak para pelaku serangan teror selama ini.
Nama-nama mereka yang tewas di lokasi pengerebekan Ciputat; Daeng alias Dayat, Nurul Hak alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendy,(Albar) Edy alias Abdel, dan Amril, dan semua ini akan diupayakan hasil DNA.(bhc/put)
|