JAKARTA, Berita HUKUM - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menggelar acara Police Movie Festival (PMF) atau festival film pendek yang ke-6 tahun 2019. Tema yang diangkat pada PMF ke-6 tahun 2019 yakni "Together We are Strong".
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen. Pol. Muhammad Iqbal menjelaskan, Police Movie Festival juga menjadi wadah bagi para pembuat, sineas dan masyarakat sebagai salah satu media untuk mempererat hubungan publik dengan Polri.
"Melalui beragam film yang diikutsertakan, diharapkan masyarakat dapat melihat sisi lain Polisi yang jarang terlihat di mata masyarakat awam," ujar Iqbal dalam konferensi pers PMF 6, di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (19/8) malam.
Adapun tujuan Polri menyelenggarakan PMF ke-6 tahun 2019:
Pertama, bertepatan momentum HUT RI ke 74, serta periode awal menuju SDM Unggul, Indonesia Maju, maka kekuatan penting kita bersama sekarang adalah mengangkat kreativitas dan inovasi sebagai pondasi daya saing SDM yang berkualitas, termasuk di bidang perfilman.
Kedua, besar harapan bahwa film yang dihadirkan para Sineas dapat menyadarkan masyarakat bahwa kebersamaan dalam setiap peristiwa itu penting. Kebersamaan yang merupakan refleksi nyata dari "gotong royong", yang telah menjadi budaya Republik Indonesia sesuai sila ke 3 Pancaslla yaitu Persatuan Indonesia.
Ketiga, tema tersebut dinilai sesuai untuk diangkat pada tahun ini, mengingat beberapa waktu yang !alu keadaan Indonesia amat sangat membutuhkan dukungan warga negaranya sendiri.
"Perbedaan harus dilebur dalam satu pandang yang utuh sebagai bangsa, polarisasi harus dihilangkan karena kita butuh kebersamaan untuk membangun bangsa kedepan," lugas Iqbal.
Dalam penilaian, juri yang terlibat merupakan para ekspertis di bidang perfilman. Dewan Juri Police Movie Festival pada tahun ini adalah Monty Tiwa selaku sutradara, Wahyu Aditya selaku Animator Professional Indonesia sekaligus founder Hellomotion, Chicco Jerikho dan Rio Dewanto sebagai aktor Indonesia, serta Prilly Latuconsina sebagai aktris Indonesia.
Ada 2 kategori film yaitu film pendek serta animasi dengan batas waktu atau durasi yang ditentukan pun berbeda di tiap kategori nya. Pada kategori film pendek, maksimal durasi sebanyak 5-7 menit sedangkan pada film animasi sebanyak 3 menit. Sineas muda yang ingin berpartisipasi pun bisa mendaftarkan tim nya terlebih dahulu di
www.policemoviefestival.com, disusul dengan penginputan karya film yang telah Sineas muda buat.
Batas waktu untuk para Sineas muda mendaftarkan tim beserta karyanya yaitu pada tanggal 1 Oktober 2019. Setelah itu, akan ada pengumuman 50 besar pada tanggal 11 Oktober 2019, pengumuman 30 besar pada tanggal 13 Oktober 2019, dan pengumuman 10 besar pada tanggal 20 Oktober 2019.
Sineas muda pun harus memperhatikan persyaratan yang ada. Mulai dari kelengkapan identitas diri, dokumen-dokumen yang dibutuhkan, format yang tepat untuk mengirirn karya, aspek-aspek penilaian dewan juri terhadap karya yang masuk, ketentuan penggunaan atribut dan sebagainya.
Nilai-niiai tersebut bisa langsung diakses lebih detail pada halaman website Police Movie Festival. Hadiah yang ditawarkan pun sangat menarik yaitu dengan total 150 juta rupiah untuk pemenang-pemenang di kategori film pendek dan animasi.
Tim Divisi Humas Polri beserta tim penyelenggara yang lainnya berharap masyarakat Indonesia dan sekitarnya antusias dan ikut berpartisipasi untuk submit karyanya meramaikan PMF 6.
Hadiah perlombaan ini sangat menarik dan tidak boleh terlewatkan bagi warga Indonesia.
Awarding Night PMF 6 diselenggarakan pada Sabtu, 26 Oktober 2019 di Ballroom XXI Djakarta Theater, untuk memberi penganugrahan terhadap Sineas muda yang menjadi pemenang pada Police Movie Festival.(bh/amp) |