JAKARTA, Berita HUKUM - Polri dan TNI menggelar rapat koordinasi (rakor) pengamanan arus balik lebaran 2021, bertempat di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/5).
Rakor tersebut dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Pangkoarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid K, dan Pangkoopsau I Marsda TNI Tedi Rizalihadi. Dan turut diikuti pejabat utama Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Koarmada I dan Koopsau I.
"Kami, Kapolda kemudian Pangdam Jaya, Pangkoarmada I, Pangkoops I, jajaran TNI-Polri melaksanakan rakor awal untuk antisipasi arus balik," ujar Fadil kepada wartawan usai rakor.
Fadil mengatakan, berdasarkan evaluasi, jumlah pemudik sejak 6 Mei 2021 diperkirakan ada sekitar 1,2 juta orang yang melakukan mobilitas keluar dan masuk Jakarta selama arus mudik dan arus balik 2021, sehingga harus dilakukan antisipasi pencegahan penularan Covid-19.
"Kami akan laksanakan strategi swab berlapis mulai dari start kita akan berkoordinasi dengan Polda dan Kodam di wilayah yang jadi titik awal banyaknya pemudik seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.
Selain itu, lanjut Fadil, pemudik yang akan kembali Jakarta juga harus memiliki surat keterangan tes usap (swab) antigen atau PCR yang menyatakan bebas Covid-19.
"Jika tidak mempunyai surat tersebut maka pos penyekatan atau penjagaan TNI-Polri akan melakukan swab antigen di titik penyekatan dan 'check point' yang ada," tukas Fadil.
Ia juga menyatakan, bahwa upaya memutus mata rantai penyebaran serta penularan virus Covid-19 merupakan tekad bersama demi keselamatan masyarakat.
"Kami merasa TNI-Polri harus di depan untuk mendukung kebijakan pemerintah agar pandemi Covid-19 bisa kita kendalikan dan minimalisir dampaknya," cetusnya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, jajaran Kodam Jaya akan melakukan penelusuran (tracing) dan pendataan kepada para pendatang untuk memastikan tidak ada yang pendatang yang positif Covid-19.
"Berbagai kegiatan 'tracing' juga akan kita lakukan kepada para pendatang yang nanti akan kita cek, jangan sampai nanti justru yang positif mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang nantinya terjadi klaster," kata Dudung.
Dudung juga menyampaikan bahwa pihak TNI sudah mempersiapkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran maupun Pademangan jika terjadi lonjakan angka Covid-19 di Ibu Kota.
"Saya sebagai Pangkogap I wilayah Jakarta yang membawahi Wisma Atlet RSDC (Rumah Sakit Darurat Covid-19), saat ini saya informasikan kondisinya yang terpakai di Tower (wisma atlet) 4,5 dan 6 hanya 20,20 persen. Sehingga kalau misalnya terjadi adanya lonjakan, kami sudah siap," ungkapnya.(bh/amp) |