JAKARTA, Berita HUKUM - Setibanya dari lawatan ke sejumlah negara di Asia Tenggara, Jumat (26/4) siang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh guna memastikan bahwa Ujian Nasional (UN) 2013 yang masih berlangsung saat ini tidak ada masalah lagi.
Sebelumnya Presiden telah menerima laporan dari Mendikbud tentang keterlambatan UN di 11 provinsi tingkat SMTA sederajat. Presiden menyesalkan hal itu dan meminta maaf pada rakyat.
Dalam konperensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden SBY mengatakan, saat ini ia tengah menunggu hasil investigasi dari tim tentang keterlambatan UN.
"Saya minta laporan lengkap hasil investigasi 11 provinsi untuk dijadikan pelajaran dan mengapa terjadi dan bila ada yang lalai diberikan sanksi," kata Presiden.
Presiden mengatakan, dari laporan Mendikbud masalah tersebut dapat diatasi dan pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama sejauh ini berlangsung dengan baik.
"Dilaporkan pada saya masalah sudah bisa diatasi dan ujian nasional SMP pada prinsipnya bisa dilaksanakan dengan baik," ungkap Presiden SBY.
Presiden meminta kasus keterlambatan UN di 11 provinsi ini dijadikan pelajaran, sehingga tidak terulang lagi di masa mendatang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, karena alasan belum semua soal selesai dicetak dan didistribusikan, Kemendikbud menunda pelaksanaan UN pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi, dari jadwal semula Senin (15/4) sampai Kamis (18/4) menjadi Kamis (18/4) hingga Selasa (22/4).
Kesebelasan provinsi yang mengalami penundaan UN itu adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.(kun/wid/es/skb/bhc/rby) |