Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Presiden SBY
Presiden SBY Buka Kompas 100 CEO Forum
Wednesday 27 Nov 2013 13:10:25
 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Kompas 100 CEO Forum 2013 di Jakarta Covention Center, Rabu (27/11) pukul 10.00 WIB. Ini kali keempat Harian Kompas menggelar hajat ini, bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Tahun ini bertemakan 'Perhelatan Politik dan Momentum Menjaga Pertumbuhan Ekonomi'.

Dalam sambutannya, Presiden SBY berharap akan ada debat dan diskusi yang baik, mengingat hadirnya para politisi, ekonom, dan pelaku bisnis. "Saya berharap, isu-isu ekonomi terkini bisa didiskusikan dengan baik. Jangan terlalu banyak retorika, karena yang diperlukan adalah kebijakan, strategi, dan tindakan yang rasional. Kalau ekonomi sedang krisis, diperlukan langkah yang efektif dan cekatan agar kita bisa meminimalkan efek dari krisis itu," kata SBY.

Indonesia, ujar SBY, memiliki pengalaman jatuh perekonomiannya pada 1998. Namun setelah itu, pada 2005, 2008, 2010, bahkan tahun 2013 ini ekonomi kita mengalami gejolak-gejolak baru. Presiden meyakini, permasalahan-permasalahan tersebut bisa diatasi dengan baik menggunakan strategi-strategi tertentu.

"Pada kesempatan ini, saya hanya ingin secara sederhana membagikan pandangan dan pemikiran saya dalam mengelola perekonoman nasional dalam 9 tahun terakhir memimpin Indonesia," SBY menambahkan.

Sebelumnya, CEO Kompas Gramedia Group Agung Adiprasetyo menjelaskan, forum akan membahas proyeksi ekonomi 2014. "Tetapi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, proyeksi ekonomi tahun ini diwarnai dengan kegiatan politik," ujar Agung Adiprasetyo.

Sementara itu, Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan, sisi ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan tetap terjaga pada tahun depan. Apalagi pemerintah dan DPR tetap membuat asumsi pertumbuhan ekonomi optimis tahun depan, yaitu 6 persen. Sejumlah lembaga dan organisasi keuangan internasional, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan Bank Pembangunan Asia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 berada di bawah 6 persen.

Infrastruktur yang belum memadai, inflasi yang tinggi, suku bunga bank yang tinggi, kredit yang merosot, diperkirakan akan menekan pertumbuhan. Beban fiskal akibat subsidi BBM yang relatif tinggi tahun 2013 membuat belanja pemerintah belum efektif mendorong perekonomian.

"Namun adanya pesta demokrasi berupa pemilu akan memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto). BI memperkirakan dari sisi persentase, belanja pemilu 2014 akan menyumbang 0,19 persen terhadap pertumbuhan ekonomi," Gatot menjelaskan.

Pertumbuhan ekonomi itu, lanjut Gator, lebih kecil dibandingkan pemilu 2009 yang sebesar 0,26 persen. Namun, dari sisi nilai belanja terjadi kenaikan. Jika pada pemilu 2009 sebesar Rp 40 triliun, tahun depan diperkiaran menjadi Rp 44,1 triliun.

Forum CEO ini akan menampilkan, antara lain, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Chatib Basri yang akan memberikan paparan proyeksi ekonomi, baik dari segi moneter maupun fiskal. Sesi kedua menapilkan 12 pimpinan partai politik peserta Pemilu 2014, yang akan menyampaikan pandangan dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi 2014.

Acara ini dihadiri oleh para CEO yang tergabung dalam emiten Kompas 100. Indeks Kompas 100 terdiri atas 100 emiten, diantaranya PT Astra Agro Lestari, PT Bank Central Asia , PT Garuda Indonesia, dan PT Unilever Indonesia. Hadir pula Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Menteri Agama Suryadharma Ali.((yor/pdn/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Presiden SBY
 
  Presiden SBY Serahkan Dokumen 10 Tahun Pemerintahan ke Arsip Nasional
  Bertemu 20 Netizen, Ibu Ani: Ini Sore Yang Menyenangkan
  Presiden SBY Terima Pimpinan DPR, DPD, dan MPR-RI
  Minggu Terakhir, Presiden SBY ‘Beberes’ Kantor
  'Bapak Presiden dan Ibu Ani, Kami Selalu Merindukanmu…'
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2