Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Presiden SBY
Presiden Surati Dewan Keamanan PBB dan Presiden Suriah untuk Solusi Damai
Wednesday 11 Sep 2013 12:02:08
 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden terus mengikuti perkembangan penyelesaian konflik di Suriah, dan berharap tidak perlu ada opsi serangan militer. Presiden telah mengirim surat menjelaskan sikap Indonesia tersebut kepada Dewan Keamanan PBB, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan pemimpin dunia lainnya.

"Mudah-mudahan serangan militer tidak jadi dilakukan. Semua pihak mulai memikirkan dampak dan opsi politik, memikirkan jalan tengah," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain pengantarnya dalam rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Selasa (10/9) sore.

Sikap Indonesia tersebut sudah disampaikan Presiden SBY saat bertemu Sekjen PBB Ban Ki-moon pada KTT G20 di Petersburg, Rusia, kemarin. Presiden juga sudah melayangkan surat kepada Dewan Keamanan PBB, Presiden Assad, pemimpin ASEAN, dan Amerika Latin. "Itu diplomasi all out kita," Presiden menjelaskan.

Saat menghadiri pertemuan KTT G20, para pemimpin dunia terpecah ke dalam dua arus utama dalam pilihan penyelesaian konflik Suriah. Arus pertama menghendaki penggunaan kekuatan militer untuk menghukum pemerintah Suriah yang diduga menggunakan senjata kimia, dengan ataoneu tanpa mandat PBB. Sedangkan arus lainnya berpendapat, tindakan terhadap Suriah harus mendapat mandat PBB, dalam hal ini Dewan Keamanan.

Menurut SBY, penyelesaian konflik Suriah harus memuat tiga elemen utama. Pertama, kekerasan harus segera diakhiri. Kedua, dengan diakhirinya perang saudara, maka bantuan kemanusiaan yang selama ini macet bisa dijalankan kembali. Ketiga, tanpa opsi tindakan militer, namun opsi politik.

Indonesia siap berkontribusi dalam pasukan perdamaian di Suriah, di bawah bendera PBB. Itu jika opsi damai yang diambil oleh masyarakat internasional. "Saya sudah minta Menlu untuk terus memantau. Manakala diperlukan, Indonesia siap ikut memikirkan apa yang disampaikan," ujar Presiden SBY.(yor/pdn/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Presiden SBY
 
  Presiden SBY Serahkan Dokumen 10 Tahun Pemerintahan ke Arsip Nasional
  Bertemu 20 Netizen, Ibu Ani: Ini Sore Yang Menyenangkan
  Presiden SBY Terima Pimpinan DPR, DPD, dan MPR-RI
  Minggu Terakhir, Presiden SBY ‘Beberes’ Kantor
  'Bapak Presiden dan Ibu Ani, Kami Selalu Merindukanmu…'
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2