Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Rusia
Putin Tuduh Internet Proyek CIA
Friday 25 Apr 2014 10:51:28
 

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya perlu menolak monopoli AS. VKontakte disamakan dengan jejaring sosial Facebook versi Rusia.(Foto:
 
RUSIA, Berita HUKUM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut internet sebagai proyek Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) yang sampai sekarang masih dikendalikan oleh Amerika.

Dalam forum media di kota St Petersburg pada Kamis (24/4), Putin mengatakan bahwa sejak awal internet dikembangkan oleh badan mata-mata Amerika dan sekarang masih dikendalikan oleh Amerika.

"Itulah hidup. Begitulah awalnya dikembangkan oleh Amerika. Semua ini dimulai sejak lahirnya internet sebagai proyek khusus CIA. Dan ini terus berkembang," kata Putin dalam pernyataan yang disiarkan televisi Rusia.

Putin mengatakan Rusia perlu menolak hal yang disebutnya sebagai monopoli internet oleh Amerika Serikat dengan jalan memperjuangkan kepentingan Rusia di dunia maya.

Menurutnya, terkuaknya skala mata-mata internet oleh Amerika yang dibeberkan oleh pembocor rahasia, Edward Snowden, menunjukkan bahwa AS terlibat dalam konfrontasi informasi.

Para wartawan mengatakan pemerintah Rusia ingin sekali memperketat kendali aas internet yang telah digunakan oleh kubu oposisi untuk menggalang dukungan.

Awal pekan ini, Pavel Durov itu, pendiri situs jejaring sosial Rusia, VKontakte, menyatakan sudah melarikan diri ke luar negeri setelah dipaksa mundur dari jabatannya oleh badan keamanan.

Durov mengaku telah digusur dari VKontakte setelah menolak mengungkap identitas para pengguna yang terlibat dalam protes pro-Uni Eropa di Ukraina.

Sementara, Pendiri situs jejaring sosial Rusia, VKontakte, melarikan diri ke luar negeri setelah dipaksa mundur dari jabatannya oleh badan keamanan.

Pendiri yang nama aslinya Pavel Durov itu mengatakan sekutu-sekutu Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengambil alih jejaring sosialnya.

Durov, 29, mengatakan sudah tidak berada di Rusia, tetapi tidak menyebut lokasi keberadaannya. Ia juga mengatakan tidak berencana kembali ke Rusia.

"Malangnya, negara itu tidak cocok bagi bisnis internet pada saat ini," tutur Durov seperti dikutip kantor berita AFP.

Ia mengaku telah digusur dari VKontakte setelah menolak mengungkap identitas para pengguna yang terlibat dalam penyelenggaraan protes pro-Uni Eropa di Ukraina.

Pendiri VKontakte tersebut sering dibandingkan dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Di akun VKontakte, pada Senin malam (21/4) lalu menulis bahwa ia baru mengetahui diusir dari perusahaannya lewat berita-berita di media.

Wartawan BBC di Moskow, Tom Esslemont, melaporkan Vkontakte diperkirakan memiliki lebih dari 100 juta pengguna di wilayah bekas Uni Soviet. Durov merupakan salah satu dari banyak warga Rusia, termasuk wartawan, aktivis dan penentang Kremlin, yang memilih meninggalkan negara mereka di tengah pengetatan cengkeraman pihak berwenang atas kebebasan berekspresi.

Sebuah media forum di St Petersburg, Seorang blogger Rusia mengeluh kepada Putin bahwa situs asing dan Yandex, web mesin pencari yang lebih besar di Rusia daripada Google, menyimpan informasi di server luar negeri, yang dapat merusak keamanan Rusia. Dalam jawabannya, Putin menyebutkan tekanan yang tidak ditentukan yang diberikan pada Yandex pada tahun-tahun awal dan mencaci perusahaan untuk pendaftaran di Belanda "tidak hanya untuk alasan pajak tetapi untuk pertimbangan lain juga.".(BBC/bobg/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Rusia
 
  Rusia Siap Bercerai dari Uni Eropa Jika Dijatuhi Sanksi
  Rusia Loloskan RUU Pelarangan Tindakan 'Kurang Ajar' terhadap Pemerintah
  Rusia akan Usir Diplomat Amerika Serikat sebagai Pembalasan
  Akhirnya Presiden Trump Ucapkan Selamat kepada Presiden Vladimir Putin
  Menang Besar Pilpres, Vladimir Putin Presiden Rusia untuk Masa Jabatan Keempat
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2