MEDAN (BeritaHUKUM.com) - Seratusan anggota satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemko Medan, dan anggota Polsek Medan Baru yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Medan Baru Kompol Budi, merubuhkan dan merampas secara paksa atribut tenda dan posko milik petani yang melakukan aksi demo yang menginap di luar pagar DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Minggu (8/7).
Kasat Pol PP Kota Medan M Sofyan yang memimpin langsung, setelah mengultimatum para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Menggugat Deli Serdang untuk membongkar dan membuka lapak demo mereka, berhubung besok Senin Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi akan datang ke gedung DPRD 1, guna meresmikan pemakaian gedung baru wakil rakyat tersebut di Sumut.
Dari minggu pagi dini hari, Kapolsek Medan Baru Kompol Budi, sudah datang dan meminta kepada para pendemo, yang diterima langsung oleh Johan Merdeka mengatakan, "agar menghentikan aksi ini sementara, jika tidak esok Satpol PP akan bergerak kemari," tutur Budi.
Di tambahkannya, "saya Kapolsek disini baru, jika tidak anggota Polisi maka saya tidak akan kemari, " tambahnya.
Setelah petani aksi jahid mulut Padang Lawas pulang, kali ini petani menggugat dari Deli Serdang menuntut Bupati Deli Serdang bertanggungjawab terhadap sengketa lahan dan penyerang aksi mereka di kantor Bupati Deli Serdang. Ancaman tersebut justru mendapat perlawanan dari petani, Petani mengancam tidak akan membubarkan diri dari tenda pengungsian yang didirikan mereka di depan gedung DPRD Sumut tersebut, yang selama ini dijadikan posko, namun petani sempat mengangkut batu malam itu takut di gunakan untuk kekerasan.
"Dilarang membangun, dan diminta segera membongkar dan mengangkut barang-barang keluar dari tempat ini. Manakala seruan ini tidak diindahkan, maka kami akan melakukan tindakan sebagaimana mestinya", tegas M Sofyan Kasatpol PP kota Medan.
Akhirnya terjadi tarik menarik antara Satpol PP dan Petani, seluruh atribut bendera dan tenda milik petani di rampas, dan di larikan ke mobil pengangkut sampah Pemko Medan.
Akibat kejadian ini petani marah dan mengejar Satpol PP yang lari tungang langang, bahkan Johan Merdeka mengatakan ke BeritaHUKUM.com, "bahwa perbuatan Satpol PP ini Biadab', dan tidak mewakili penderitan rakyat, kami berdemo disini hingga esok, dan kami akan memobilisasi masa petani aksi esok, agar gagal acara Mendagri, kemari gedung wakil rakyat ini," ujarnya.
Dan ditambahkan Johan, "segera kembalikan barang-barang kami yang di curi dan di rampas oleh Satpol PP" pungkasnya.(bhc/put) |