Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Presiden SBY
SBY: Kolaborasi Pemerintah-Dunia Usaha Harus Terus Dijaga
Saturday 03 Aug 2013 13:35:01
 

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden meminta agar kolaborasi pemerintah dan dunia usaha terus dijaga. Pemerintah ingin rakyat berpenghasilan cukup, sehingga bisnis bisa tumbuh karena ada daya beli.

"Resesi mungkin masih akan terjadi di tahun-tahun mendatang. Tidak ada jalan lain untuk bekerja bersama-sama mengenali situasi, melihat kebijakan bersama, dengan langkah bersama," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan acara buka Puasa bersama pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Jakarta Convention Centre, Jumat (2/8) petang.

Presiden mengingatkan kembali saat Indonesia menghadapi krisis ekonomi tahun 2008 dan 2009. Indonesia berhasil keluar dari krisis karena kerja sama segenap komponen bangsa, termasuk pemerintah dengan dunia usaha.

"Menghadapi situasi sekarang tidak perlu panik, itu sudah bisa diperkirakan. Mari kita jaga pertumbuhan, insya Allah akan tumbuh," ujar SBY.

Meskipun pertumbuhan ekonomi kita mengalami penurunan, Presiden percaya kita tidak akan terjun bebas. Meskipun masalah ekonomi itu rumit, berhubungan dengan angka, kebijakan, strategi, sebetulnya ada cara mudah untuk mengetahui ekonomi bergerak arau tidak.

"Jika kita ingin melihat ekonomi tumbuh atau tidak, maka harus turun ke bawah ke desa. Maka bisa disimpulkan kehidupan rakyat kita, layak," SBY menegaskan.

Dari pengalaman Safari Ramadan ke Jatim kemarin --ini merupakan safari kesembilan-- Presiden menyaksikan sendiri kemajuan pembangunan nyata adanya, meskipun masih terdapat kekurangan. Presiden SBY berdialog dengan petani dan nelayan, bahwa usaha mikro ada kemajuan.

Menurut SBY, jika masyarakat masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka kehidupannya sudah dibilang layak. "Namun apabila ada masyarakat yang kehidupannya tak layak, itu adalah tugas negara untuk membantunya," SBY menandaskan.(yor/pdn/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Presiden SBY
 
  Presiden SBY Serahkan Dokumen 10 Tahun Pemerintahan ke Arsip Nasional
  Bertemu 20 Netizen, Ibu Ani: Ini Sore Yang Menyenangkan
  Presiden SBY Terima Pimpinan DPR, DPD, dan MPR-RI
  Minggu Terakhir, Presiden SBY ‘Beberes’ Kantor
  'Bapak Presiden dan Ibu Ani, Kami Selalu Merindukanmu…'
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2