Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Presiden
SBY Sebut Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Bukan Solusi dan Bukan Opsi
Saturday 26 Jul 2014 01:40:55
 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan tanggapan atas usulan sejumlah pihak untuk memperpanjang masa jabatannya di pemerintahan selama 1 (satu) tahun, hal ini terkait dengan penolakan hasil Pemil Presiden (Pilpres) yang dilakukan para pendukung pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa.

Melalui program “Isu Terkini” yang bisa diakses melalui Channel Youtube http://t.co/BHC3svGiGI dan diunggah pada Jumat (25/7), Presiden SBY menilai usulan tersebut ganjil dan tidak tepat.

“Saya katakan itu bukan solusi, itu bukan opsi yang baik,” tegas SBY.

Menurut Kepala Negara, justru kita semua termasuk dirinya pribadi harus –betul berupaya memenuhi jadwal kenegaraan yang ada, dengan menjaga regularitas demokrasi.

Ia menegaskan, pergantian kepemimpinan nasional dan pergantian pemerintahan hasil pemilu yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun harus bisa kita jaga, harus bisa kita tepati.

"Artinya, tanggal 20 Oktober yang akan datang, saya betul-betul bisa mengakhiri tugas dan kewajiban saya memimpin negeri ini menjalankan roda pemerintahan, dan kemudian presiden baru dengan pemerintahannya bisa memulai tugas dan pengabdiannya untuk bangsa dan negara dengan dukungan kita semua,” tutur SBY.

Makin Matang dan Makin Maju

Dalam wawancara yang dipandu Caosa Indriyani itu, Presiden SBY menilai, bahwa demokrasi kita makin matang dan makin maju. Ini berarti, lanjut SBY, upaya kita semua dalam melakukan konsolidasi demokrasi sebenarnya berhasil.

Presiden menyebutkan, masyarakat internasional memberikan pengakuan dan juga apresiasi atas pelaksanaan demokrasi di tanah air. Ia lantas menunjuk contoh Sekjen PBB Ban Ki Moon dan sejumlah pemimpin dunia, yang memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Pilpres yang adil dan damai, melalui telepon komunikasi langsung atau pernyataan tertulis.

“Tentu ini membanggakan, dan sekali lagi patut kita syukuri. Namun jangan kita cepat berpuas diri, masih panjang perjalanan yang harus kita tempuh sampai betul-betul demokrasi kita, pemilihan umum yang ada di negeri ini benar-benar berkualitas dan juga bermartabat,” tutur SBY.

SBY menyoroti sinyalemen di berbagai tempat dan di sejumlah kalangan masih adanya politik uang disana-sini, masih adanya intimidasi, atau paksaan dari sejumlah pejabat kepada masyarakat, dan juga ini menjadi kekhasan kita, kalau politik atau demokrasi, atau pemilihan umum di negeri ini biayanya amat mahal.

“Itu juga tidak baik. Saya kira bukan itu demokrasi yang hendak kita tuju dan hadirkan,” tegas Presiden SBY.

Oleh karena itu, kata Kepala Negara, kita harus bekerja sekuat tenaga untuk menyempurnkan dan membuat demokrasi serta pemilihan umum di negeri ini makin ke depan semakin baik. “Ini menjadi tugas kita semua, tugas dari satu generasi ke generasi lain, dengan keyakinan insya Allah negeri kita bisa insya Allah Indonesia bisa,” ujar Kepala Negara.(ES/setkab/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Presiden
 
  Syarief Hasan: Kita Harus Taat Konstitusi dan Demokrasi
  Tolak Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Melalui Dekrit, HNW: Indonesia Negara Hukum, Bukan Negara Kekuasaan
  HNW: Usulan Projo Masa Jabatan Presiden 2,5 Periode Tak Sesuai Dengan Konstitusi
  HNW: Kejagung Harus Usut Perusahaan Sawit Yang Sponsori Penundaan Pemilu
  HNW Mengajak Bangsa Indonesia Konsisten Menjalankan Konstitusi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2