JAKARTA, Berita HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, Kejagung, dan MA malam ini mengadakan acara 'Sarasehan Budaya' yang dibawakan oleh budayawan kondang MH. Ainun Najib, Jumat (30/11) di gedung PTIK Mabes Polri Jakarta Selatan.
Acara Sarasehan ini dihadiri oleh Wakil Kapolri Komjen Nanang Sukarna, Ketua KPK Abraham Samad, dua wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Adnan Pandu Praja, Wamenkum Denny Indrayana, Politikus Senayan Catur, dan Budayan Sobari, Wakil Jaksa Agung Darmono.
"Korupsi di Indonesia masih sangat tinggi, semua aparat hukum bergandeng tangan dalam penegakkan keadilan agar mempunyai marwah negara kita, agar menjadi negara yang tidak korup. Kami di MA sebagai penjaga gawang banyak koruptor yang telah masuk ke meja saya dan sudah kami tindak lanjuti semua. Tidak ada imunitas dalam korupsi, zero toleran dalam korupsi, kita penegak hukum diaktifkan kebenaran hukum harus mempunyai otak untuk menyelesaikan keputusan tepat dalam pikiran kita," kata Andito pejabat Mahkamah Agung.
"Kita berdeklarasi. Sesama institusi penegak hukum, kita akan bersinergi dalam memberantas korupsi," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Suhardi Alius di sela-sela acara tersebut.
Acara ini juga diselingi dengan iringan musik Kiai Kanjeng, dan drama kolosal tentang penegakkan dan ideologi bangsa, serta aksi lagu-lagu dari grup Polwan Mabes Polri.
Extra Ordinary Crime, korupsi saat ini Abraham Samad mengatakan bahwa, "Maktab'' merupakan kode istalah para koruptor untuk melakukan pertemuan artinya koruptor dalam istilah agama: tempat berjumpa, dan Hingga berita ini diturunkan, Sarasehan masih berlangsung dan disaksikan oleh ratusan pengunjung Gedung Aula PTIK.(bhc/put) |