SOLO, Berita HUKUM - Sekitar jam 21.09 Wib terjadi penembakan oleh orang yang tak dikenal, menyebabkan satu orang Polisi tewas, bernama Aipda Sidarta di Pos Polisi Singosaren, Solo. Dalam peristiwa tersebut membuat geger masyarakat Solo dan sekitarnya, Kamis (30/8).
Dalam kejadian tersebut menurut Ahan, salah satu warga Singosaren mengatakan bahwa, "Baru turun dari Sragen mau pulang kerumah, itu jalan kok di blok, kenapa? e, gak taunya ada kejadian itu ternyata, sekitar jam 21:09 malam", ujarnya.
"Menurut teman - teman anak yang di sekitar lokasi, anak - anak parkiran, pelakunya sempat ngobrol dulu sama polisi yang mau ditembak itu, setelah ngobrol dia mau pergi, langsung nembak tiga kali dan kena dadanya. Sempat dikejar sama anak - anak juga, setelah dikejar dia mengacungkan pistol keatas dan menembakkan 2 kali lagi ke atas", jelasnya.
Dalam kejadian ini, "waktu dikejar tadi pelaku pake baju hitam, menggunakan celana agak cingkrang, pakai sepeda motor Suzuki Smash, warna biru. Pelaku dua orang pakai helm semuanya".
Selain Kejadian ini, ada Isu juga yang terjadi di Purwosari, "sekitar tujuh kilo dari Matahari Singosaren. Cuma aku lewat sana ngak ada apa - apa. Ada lagi isu kebakaran di daerah Jajar, sama bom di Poltabesnya, ternyata itu cuma isu untuk mengalihkan perhatian Polisi".
Pada kejadian ini dikabarkan pelaku mengendarai sepeda motor smash AD Suzuki Smash AD 2434 HB, setelah dicek nopol palsu, nomor tersebut milik Jupiter merah, milik seorang perempuan alamat bendosari sukoharjo dari berita yang dihimpun.
Begitu ditanya pewarta BeritaHUKUM.com kepada Ahan melalui telpon genggamnya, apakah kejadian ini kemungkinan ada hubungannya dengan pencalonan Jokowi di Jakarta?, Ahan mengatakan, "Kayaknya gak ada hubungannya, tetapi diduga berhubungan dengan kejadian sebelumnya di Solo yakni FPI sama Iwan Walet", pungkasnya.(bhc/sya) |