JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Gamelan kini telah benar-benar menjadi instrumen musik yang mendunia. Banyak grup-grup gamelan telah terbentuk di mancanegara. Ini disebabkan masyarakat internasional telah merasakan tingkat kualitas keindahan bunyinya secara musikal dan manfaatnya di luar aspek musikal.
Secara internasional gamelan sudah benar-benar established eksistensinya dimana masyarakat internasional telah melakukan pelestarian gamelan dalam wujud festival-festival gamelan. Misalnya, the World Gamelan Festival, Trengganu (Malaysia), International Gamelan Festival Amsterdam, Gong Gamelan Festival (Kanada) dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia terdapat Yogyakarta Gamelan Festival, Festival Gamelan Nusantara, dan lain-lain.
Terkait dengan gamelan, Kabupaten Sukoharjo tidak hanya berpotensi sebagai pusat produksi pembuatan gamelan, melainkan juga banyak grup gamelan yang hidup di desa-desa di kawasan Kabupaten Sukoharjo. Ini menandakan bahwa gamelan benar-benar sebagai living cultural heritage (warisan budaya yang hidup) dan untuk kehidupan di kawasan Kabupaten Sukoharjo. Gamelan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagai media harmonisasi kehidupan.
Grup gamelan dari beragam kelompok profesi dan usia, mulai anak-anak, remaja, dewasa dan para usia lanjut begitu akrab dengan seni gamelan. Demikian juga dengan beragam profesi kelompok mereka, mulai grup gamelan petani, ibu-ibu lansia,TNI, pedagang buah, guru, anak-anak, tunanetra dan lain-lain. Sekitar 30 grup gamelan dari desa-desa di kawasan Kabupaten Sukoharjo akan tampil dalam festival ini.
Setelah Sanggar Seni Sekar Jagad mengadakan Gamelan Maker Festival pada November 2009 lalu, kini dengan Sekar Jagad Gamelan Festival ingin membuktikan bahwa seni gamelan benar-benar berakar pada kehidupan desa-desa di kawasan Kabupaten Sukoharjo. Tujuan festival ini adalah melestarikan dan mengembangkan seni gamelan di desa-desa kawasan Kabupaten Sukoharjo dengan ragam karakternya.(bhc/rat)
|