JAKARTA, Berita HUKUM - Google sebagai raksasa mesin pencari asal Amerika juga sebagai pengembang untuk sistem operasi (OS) pada smartphone. Berbagai OS yang telah di rilis begitu unik, selain mengurutkan dari abjad Google juga mengusung semua sistem operasi dengan nama-nama makanan.
Pada tahun 2016 kemarin, kita telah di kenalkan dengan Android Marshmallow yang sudah masuk dalam jajaran smartphone tahun lalu. Kemudian, untuk tahun 2017 Google telah luncurkan generasinya yakni Android Nougat yang manis dengan segudang fitur baru dan lebih keren.
Oreo merupakan nama brand biskuit coklat yang berisikan krim vanilla dengan bentuk lingkaran warna hitam. Oreo sendiri merupakan merek lisensi Nabisco dan diproduksi oleh perusahaan camilan Mondelez. Lalu, apa alasan Google mengambil nama dari brand Oreo ini?
Google menggandeng nama Oreo yakni membawa nama biskuit tersebut akan makin di kenal banyak orang.
Hal ini sama seperti yang di ungkap oleh Mondelez Valerie Moens, selaku juru bicara yang mengungkat antara kerjasama Google dengan Oreo bertujuan branding semata.
"Google tidak membayar kami untuk menggunakan nama Oreo. Ini murni kerjasama branding," kata Moens.
Selain itu Moens juga menambah kalau kerjasama itu merupakan sebuah inisiatif utama Google dalam membawa Android dan Oreo sebagai brand yang lebih menyenangkan dan unik di mata publik.
"Kami ingin menciptakan pengalaman yang inovatif dan playful untuk penggemar Oreo dan Android. Nanti, bisa saja ada Oreo kemasan khusus Android. Atau dari sisi Android, akan ada merchandise khusus Android Oreo. Ke depannya, pasti bakal banyak kejutan dari kami," tandasnya.
Sesuai dugaan, Google akhirnya meresmikan nama sistem operasi Android O sebagai " Android Oreo 8.0". Peresmian ini bertepatan dengan momentum Gerhana Matahari Total yang jatuh pada Senin (21/8) malam.
Nama "Oreo" sendiri sudah terendus sejak Android O pertama kali diperkenalkan di ajang Google I/O 2017 pada Mei 2017 lalu. Pasalnya, "Oreo" memenuhi kriteria penamaan berbasis camilan manis yang menjadi ciri khas Google dalam menamai Android selama ini.
Ada pula calon nama lain yang sempat terdengar, mulai dari "Oatmeal Cookie", "Orange Julius", "Orange Sherbert", bahkan "Octopus". Prediksi-prediksi ini dibiarkan mengambang selama berbulan-bulan tanpa konfirmasi.
Kini, dengan resminya Android Oreo sebagai penerus Android Nougat, kapan khalayak ramai bisa menikmatinya?
Google telah menyediakan sistem operasi Android terbaru itu di Android Open Source Project (AOSP). Belum diakomodir pembaruan software secara over-the-air di smartphone.
Raksasa mesin pencari sesumbar bahwa Android Oreo telah memasuki tahap carrier testing di beberapa ponsel buatan Google, seperti Nexus 5P, Nexus 6P, Pixel, dan Pixel XL, sebagaimana dilaporkan VentureBeatdan dihimpun KompasTekno.
Sementara itu, untuk perangkat-perangat dari vendor pihak ketiga seperti Essential, General Mobile, HMD Global Home untuk Nokia Phones, Huawei, HTC, Kyocera, LG, Motorola, Samsung, Sharp, dan Sony, Google menjanjikan Android Oreo tersedia pada akhir 2017 ini.
Android Oreo membawa beberapa fitur baru seperti background limituntuk menghemat baterai dan data, notification channel dan dots untuk mempermudah akses ke hal-hal penting, picture in picture untuk menunjang produktivitas dengan dua aplikasi pada satu waktu, serta keamanan yang diklaim lebih mumpuni.
Optimisasi sistem operasi pada Android Oreo digadang-gadang bisa menghasilkan performa dua kali lebih cepat dari versi sebelumnya. Bagi pecinta emoji, ada lebih dari 60 emoji baru yang tersedia.(dbs/smeaker/kompas/bh/sya) |