JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly, memimpin Apel Siaga yang bersemboyan 'Kami Kerja, Pasti Bersih Melayani' dan mengangkat tema 'Membangun Integritas Melalui Revolusi Mental' ini dalam upaya memberantas segala bentuk penyimpangan terutama pada narkoba dan pungli yang sering terjadi di lapas. Apel digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (31/3).
Apel ini sekaligus untuk memperingati hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-53 tahun 2017. Adapun puncak hari Bhakti Pemasyarakatan akan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2017 mendatang. Pelaksanaan Apel Siaga dilaksanakan di seluruh jajaran Lembaga Pemasyarakatan, Adapun lokasi Apel Siaga lainnya dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang ditunjuk di masing-masing propinsi seluruh Indonesia.
Dalam apel ini Menkumham Yasonna menekankan semua elemen lapas wajib melakukan pembenahan melalui reformasi hukum.
"Sebagai institusi penegak hukum, kita wajib melakukan pembenahan melalui upaya reformasi hukum dengan melakukan pemberantasan pungli, narkoba," kata Yasonna saat ditemui di Apel Siaga.
Yasonna mengatakan pembenahan ini dilakukannya dalam upaya membangun integritas. Selain itu ia juga mengajak seluruh jajaran pemasyarakatan untuk berbenah diri, serta menyatukan tekad bulat dalam pemberantasan narkoba.
"Saya ingin terutama terkait peredaran narkotika dan pungutan liar masih juga terjadi, hal ini terjadi karena rendahnya Integritas. Maka apel siaga ini sebagai momentum untuk kita," ujarnya.
Yasonna juga menjelaskan, Petugas Pengamanan Pintu Utama (P2U) wajib melakukan penggeledahan secara konsisten kepada siapapun, dan apapun yang melewati pintu utama.
"Sebagai institusi penegak hukum kita wajib melakukan pembenahan melalui upaya reformasi hukum dengan melakukan pemberantasan pungli dan peredaran gelap narkotika agar menjadikan pemerintah yang bersih, jujur, adil, serta meningkatkan kemajuan bangsa dan negara dibidang hukum dengan melakukan pembenahan secara komperhensif dan nyata terhadap pesoalan-persoalan yang saat ini membelenggu jajaran Pemasyarakatan," jelasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K Dusak, menilai diperlukan gerakan revolusioner untuk membangun mental setiap petugas Pemasyrakatan agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai esensial yang meliputi etos kerja, motivasi berorestasi, disiplin, taat hukum dan aturan.(bh/yun) |