LHOKSUKON, Berita HUKUM - Semua partai politik menginginkan pelaksanaan pemilu berlangsung damai serta aman, kendatipun dalam kancah perpolitikan tidak menutup kemungkinan terjadi aksi teror.
"Bukan hanya di Aceh, dimana-mana pasti terjadi teror," kata Ketua Partai Keadilan Sosial (PKS) Kabupaten Aceh Utara, Zulkarnen A.Md, Selasa (16/4) saat ditemui di kantornya di Desa Ranto, Lhoksukon, Jalan Medan-Banda Aceh
Ia menegaskan, untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu yang damai serta aman diperlukan peran dari masyarakat serta pihak yang berwenang untuk menciptakan situasi yang kondusif. Terutama pihak yang berwajib, pemerintah dan Panwaslu harus bekerja lebih giat dalam mengawasi berjalannya pemilu serta KPU sendiri juga harus benar-benar independen.
Menurut ia, masyarakat juga harus bersinergi dengan pemilu ini, karena pemilu yang dipilih hanya sekali dalam 5 tahun itu bukan milik orang lain melainkan masyarakat sendiri. Sehingga apapun hasilnya dapat diterima dengan senang hati oleh masyarakat itu sendiri.
Oleh sebab itu, Partai berlambang padi dan kapas ini melalui kader-kadernya gencar memberikan pemahaman, pembelajaran politik kepada masyarakat bagaimana merespon dalam menghadapi segala bentuk aksi teror. Kalau melihat atau mengalami aksi yang demikian diminta untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib ataupun kepada PKS lalu pihaknya akan memberikan pendampingan hukum.
Menanggapi permasalahan Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang bendera dan lambang Aceh, Zulkarnen berharap kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kita serahkan saja kepada Pemerintah Aceh dan Pusat yang saat ini sedang melakukan mediasi di Jakarta, dan apapun keputusan mereka harus kita terima dengan baik," tutup Ketua PKS Aceh Utara Zulkarnen A.Md yang berharap pada pemilu 2014 mendatang partainya dapat meraih kursi di DPRK yang maksimal.(bhc/sul) |